‘Si Gesit’: Hand Traktor Multifungsi Ciptaan Suyoto Efektif Permudah Kerja Petani

oleh -17417 Dilihat
oleh
Suyoto bersama Sigesit, hand traktor mini multifungsi ciptaannya. KH.

RONGKOP, (KH),– Perkembangan teknologi disegala bidang saat ini sangat pesat. Tak terkecuali dibidang pertanian. Banyak penemuan baru, namun sayangnya perkembangan teknologi pertanian sebagian tak sesuai dengan daerah pedesaan yang mempunyai kontur tanah pegunungan dan susah untuk dijangkau.

Guna meringankan petani pedesaan dengan kondisi lahan seperti di Gunungkidul agar dalam mengolah lahan lebih efektif serta meminimalisir pengeluaran, warga Pringombo, Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Suyoto (39) menciptakan hand traktor mini multifungsi.

Lulusan SMK 45 Wonosari Gunungkidul ini mengaku bahwa ide muncul berawal dari permasalahan yang dihadapi petani di sekitar ia tinggal. Kesulitan utamanya mengenai pengolahan lahan khususnya yang tidak bisa dijangkau oleh traktor berukuran besar. Sementara banyak lahan di daerah setempat tetap membutuhkan pengolahan yang lebih efektif dan efisien. Untuk itu agar dapat meringankan beban para petani utamanya skala menengah ke bawah dirinya berinovasi dengan cara menciptakan teknologi yang efektif dan tepat guna serta hemat biaya.

“Kami mencoba merancang konsep traktor mini praktis, ekonomis yang multifungsi. Yakni mampu membuat lalahan, parit, tabur benih, sekaligus urug. Traktor kami namakan Si Gesit,” jelasnya, Sabtu, (18/5/2019).

Diungkapkan, alat yang dibuat merupakan daur ulang dari bahan – bahan bekas yang ada di sekitar lingkungan. Dengan sedikit sentuhan teknik dan analisa terapan, dari limbah barang bekas di sekitar masih banyak barang yang bisa dimanfaatkan.

Bapak dua anak ini menilai, kurangnya efektifitas waktu dan tenaga para petani di pedesan dalam mengolah lahan pertanian juga menjadi alasan inovasi ini muncul. Di luar itu, teknologi ini juga diproyeksikan untuk mengatasi biaya tenaga buruh yang melambung kususnya untuk dunia pertanian.

Beberapa bahan pembuat traktor mini multifungsi ini berasal dari onderdil bekas mobil dan beberapa sparepart otomotif lainnya. Ada gardan bekas, stang sepeda ontel, bekas kampas mobil, bekas stabilizer timingbell mobil, bekas bar gergaji mesin dan aneka pelat besi atau logam. Serta sebagai mesin penggeraknya dipakai Diesel Bensin 5hp. Keseluruhan barang dibuat sedemikian rupa menjadi traktor multifungsi dan tepat guna bagi lahan pertanian di wilayahnya.

“Kurang kebih membutuhkan biaya Rp. 2,6 jutaan. Beberapa kendala yang dihadapi yakni ketersediaan barang bekas tertentu yang terbatas,” imbuh lelaki yang pernah merantau antara tahun 1999 hingga 2002 ini.

Panjang lebar dijelaskan, manfaat traktor yakni sebagai pengolah lahan kering membuat lalahan. artinya Hand Traktor ini dilengkapi singkal yang mampu menggemburkan tanah saat persiapan masa tanam. Terdapat pula alat parit yang berfungsi untuk membuat alur lubang agar benih padi lebih tertata sehingga mempermudah dalam perawatan. Dilengkapi pula alat tabur benih padi. Hand traktor ini dilengkapi satu perangkat tabur benih padi yang otomatis langsung masuk ke alur parit. Lantas sekaligus dilengkapi alat penutup benih padi yang ditabur otomatis.

“Pada hand traktor ini juga dilengkapi satu alat untuk menutup lobang sehingga ketika benih masuk lubang secara otomatis langsung tertutup kembali,” sambung Suyoto.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar