UGK dan UAJY Kembangkan Alat Pengusir Burung Pipit Berbasis Sel Surya di Kalurahan Genjahan

Penyerahan Alat Pengusir Burung Pipit Berbasis Sel Surya kepada masyarakat Kalurahan Genjahan. (ist)
ucapan gerakan anti narkoba

GUNUNGKIDUL, (KH),– Universitas Gunung Kidul (UGK) bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berbasis wilayah dan kewirausahaan tahun pendanaan 2025 bertema “Alat Pengusir Burung Pipit Berbasis Sel Surya untuk Meningkatkan Hasil Pertanian dan Pendapatan Masyarakat” di Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Hasil inovasi alat yang berhasil diciptakan diserahkan, pada Minggu, (2/11/ 2025).

Kegiatan penyerahan dn pelatihan penggunaan alat dihadiri oleh tim dosen dan mahasiswa dari kedua universitas, perangkat Kalurahan Genjahan, serta para petani setempat. Program ini bertujuan memberikan solusi inovatif terhadap serangan burung pipit yang selama ini menjadi kendala utama dalam budidaya padi dan tanaman palawija di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim PKM Universitas Gunung Kidul, Dr. Catarina Wahyu Dyah Purbaningrum, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antar perguruan tinggi dalam mengimplementasikan hasil riset dan teknologi tepat guna bagi masyarakat pedesaan.

“Inovasi ini diharapkan dapat membantu petani menjaga hasil panen sekaligus menghemat biaya tenaga kerja, karena alat ini bekerja otomatis menggunakan energi matahari,” ujar Dr. Catarina.

Dosen UGK lainnya, Afriyanti, M.Pd., menambahkan bahwa penerapan teknologi tepat guna sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menekan biaya produksi. Dengan demikian, kesejahteraan petani dapat meningkat secara berkelanjutan.

Inovasi Ramah Lingkungan dan Mudah Digunakan

Perwakilan tim dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Julius Galih Primanegara, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa alat pengusir burung pipit berbasis sel surya ini dirancang ramah lingkungan dan mudah digunakan oleh petani.

Alat tersebut bekerja dengan memancarkan suara berfrekuensi tertentu yang aman bagi manusia dan tanaman, namun efektif menakuti burung pipit. Sistemnya juga mandiri energi, karena memanfaatkan tenaga surya tanpa perlu pasokan listrik dari PLN.

Selain penyerahan alat, kegiatan PKM ini juga mencakup pelatihan penggunaan dan perawatan alat, serta pendampingan teknis bagi kelompok tani di Kalurahan Genjahan. Para petani tampak antusias mengikuti demonstrasi alat yang dapat beroperasi otomatis sepanjang hari.

Salah satu petani asal Ponjong, Robana, menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Selama ini kami kesulitan menghalau burung pipit, terutama menjelang panen. Dengan alat ini, semoga hasil panen kami meningkat dan pendapatan masyarakat juga bertambah.”

Melalui kegiatan ini, Universitas Gunung Kidul dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta berharap sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat terus terjalin. Inovasi teknologi tepat guna seperti alat pengusir burung pipit berbasis sel surya diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian serta kesejahteraan petani di wilayah pedesaan.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar

Pos terkait