GUNUNGKIDUL, (KH),– Panen padi lahan kering di Gunungkidul telah rampung. Pekan belakangan ini petani melakukan panen padi jenis sawah. Panen diantaranya dilakukan kelompok tani yang memiliki lahan di wilayah Genjahan, Ponjong, Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto serta Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi turut hadi pada pembukaan masa panen belum lama ini di Kapanewon Ponjong.
Rismiyadi mengungkapkan, varietas padi yang dipanen antara lain padi Ciherang, Supadi, MAPAN 05, Situ bagendit dan Inpari 42.
“Terhitung mulai Januari sampai dengan Maret lahan padi di Kabupaten Gunungkidul yang telah dipanen seluas 47.527 Ha dengan produktifitas 5,08 ton per Ha. Maka produksi padi di Gunungkidul mencapai 241.437 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara beras 152.588 ton,” rinci Rismiyadi.
Adapun sebagian besar hasil panenan padi disimpan oleh masyarakat di rumah masing-masing dalam wujud gabah.
Sementara itu, Sugeng Purwanto atas nama DPKP DIY mengapresiasi semangat petani Gunungkidul yang telah menyukseskan panen padi pada musim tanam pertama. Hasilnya dinilai sangat mendukung ketahanan pangan khusunya wilayah Gunungkidul dan DIY pada umumnya.
Sunaryanta menegaskan, sektor pertanian menjadi salah satu prioritas program pembangunan pemerintah daerah. Belakangan ini Pemkab mengupayakan kebutuhan pupuk petani agar tercukupi dengan meminta tambahan kuota ke pusat.
“Sehingga tahun ini mendapatkan kuota urea bersubsidi sebesar 23.534 ton dan NPK subsidi 12.102 ton,” tutur bupati.
Dengan adanya tambahan kuota pupuk, dia sangat berharap setahun kedepan tidak ada kelangkaan pupuk di Gunungkidul. Para petani pun mudah dalam mendapatkan pupuk.
“Karena pertanian masih menjadi pekerjaan utama sebagian besar masyarakat Gunungkidul,” tukasnya. (Kandar)