PANGGANG, (KH)— Sudah menjadi rutinitas, ketika musim kemarau warga Gunungkidul bagian selatan atau yang tidak terjangkau jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengalami kesulitan air. Sehingga upaya satu-satunya yang dapat dilakukan ialah dengan membeli air tangki dari penjual air swasta.
Pengakuan yang disampaikan Dukuh Temuireng, Desa Girisuko, Panggang, Arif Apriyanto, pada pertengahan September ini warga di wilayahnya telah membeli air minimal 2 tangki untuk tiap KK. Karena termasuk wilayah terpencil, harga air tangki kapasitas 5.000 liter yang dikirim ke wilayah ini mencapai Rp. 140 hingga Rp. 150 ribu.
“Berbeda dengan tahun lalu, prediksi kebutuhan rata-rata air tiap KK di Padukuhan Temuireng menurun, hingga musim hujan datang nanti kira-kira warga membeli paling banyak hingga 8 tangki,” kata Arif Apriyanto, Kamis, (15/9/2016).
Menurutnya, kemarau tahun lalu berdurasi lebih panjang sehingga warga yang memiliki jumlah anggota keluarga cukup banyak menghabiskan air hingga 12 tangki. Arif mengungkapkan, pemenuhan air di wilayahnya terbantu dengan adanya sebuah telaga yang berhasil di fungsikan kembali.
Di wilayah Padukuhan Temuireng 1 dan 2 terdapat telaga Motoendro, telaga ini dimanfaatkan sekitar 140 KK untuk mencukupi kebutuhan air dalam hal mencuci dan minum hewan ternak. Sambung Arif, telaga mampu menghemat pengeluaran keluarga untuk keperluan membeli air. Namun, sangat disayangkan pada beberapa titik geo-membran sebagai penutup dasar permukaan telaga bocor.
Upaya menutup lubang dilakukan dengan menambalnya menggunakan aspal, karena keterbatasan alat dan bahan hal itu merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan. “Apabila tambalan masih terendam air aman, kalau tidak akan mengelupas,” kata Arif menambahkan.
Sementara itu dihubungi terpisah, Camat Panggang, Ag Gunawan menyampaikan, dropping air di wilayah Panggang sudah dimulai sejak awal Bulan September ini. Dropping menyasar keluarga miskin yang berada di 34 padukuhan, termasuk di Padukuhan Temuireng.
“Dropping akan kami lakukan hingga Bulan November atau sebelum musim hujan tiba, anggaran berasal dari APBD Gunungkidul yang masuk ke DPA Kecamatan Panggang,” jelas Gunawan. (Kandar)