STPMD Yogyakarta Tawarkan Beasiswa 50 Persen untuk Pamong dan Anak Pamong di Gunungkidul

APMD
STPMD PMD Yogyakarta jalin kerjasama dengan Pemkab Gunungkidul. STPMD APMD memberikan beasiswa hingga 50 % kepada pamong dan anak pamong yang ingin menempuh pendidikan tinggi. (*)

GUNUNGKIDUL, (KH),— Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tingkat desa, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) APMD Yogyakarta memberikan beasiswa hingga 50 persen bagi para pamong desa dan anak-anak mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.

Ketua STPMD APMD, Sutoro Eko Yunanto, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mendukung pembangunan desa berbasis pendidikan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjawab dilema yang kerap dihadapi perangkat desa dalam melanjutkan pendidikan karena terbentur biaya dan waktu.

“Kami memberikan kebijakan khusus berupa potongan biaya kuliah hingga 50 persen bagi pamong dan anak pamong. Ini bagian dari kontribusi kami dalam memperkuat kapasitas desa,” ujar Sutoro usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada Kamis (13/2/2025).

Menurut Sutoro, STPMD APMD berupaya menjembatani kesenjangan antara kebijakan pemerintah pusat dan realitas di lapangan desa. Ia menekankan bahwa pendidikan harus adaptif namun tetap berkualitas.

“Kami akan menyusun sistem pembelajaran yang fleksibel, seperti pembelajaran mandiri dan penugasan, agar tidak mengganggu tugas pamong di lapangan. Pendidikan itu tidak boleh dipersulit, tapi juga tidak bisa dipermudah secara sembarangan,” tegasnya.

Ia menambahkan, Gunungkidul memiliki arti khusus bagi APMD. Sejak 1999, kampus ini telah menjadikan wilayah tersebut sebagai bagian penting dalam studi dan pengabdian masyarakatnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyambut positif program beasiswa tersebut. Ia menyampaikan harapannya agar beban biaya pendidikan bisa lebih ringan bagi para pamong desa, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang masih perlu diperhatikan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Kalau bisa, biaya kuliahnya ditekan serendah mungkin agar semakin banyak pamong dan keluarganya bisa melanjutkan pendidikan,” ujar Sunaryanta.

Kerja sama antara STPMD APMD dan Pemkab Gunungkidul ini juga mencakup sektor lain, termasuk peningkatan kapasitas pertanian desa. Diharapkan kolaborasi ini mampu mendorong pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui penguatan sumber daya manusia. (*)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar

Pos terkait