GUNUNGKIDUL, (KH),– Ucap syukur berulang-ulang diucapkan Wadina Wadiyanto. Hatinya senang setelah sapi miliknya yang semula sakit berangsur membaik. Wajahnya berbinar saat ditemui usai melangsungkan kenduri, Rabu (15/1/2024) siang.
“Kami menggelar kenduri sebagai wujud syukur atas berkat dan rahmat, serta segala hal yang baik atas pemberian Tuhan. Kenduri kali ini menyangkut kesembuhan sapi kami,” kata Wadina sembari tersenyum lega.
Kesembuhan ternak sapi baginya merupakan anugerah. Bagaimana tidak, selain nilainya yang tinggi, sapi- sapi itu telah ia rawat dengan telaten selama bertahun-tahun.
Sebelum kenduri dimulai, Wadina dibantu anggota keluarga memasak aneka olahan makanan secara tradisional. Ada nasi Tumpeng, urap, sayur santan dan beberapa olahan lain sebagai syarat kelengkapan tradisi Kenduri.
Wadina mengundang tetangga dekat. Seluruh olahan makanan ditempatkan di tengah. Sementara Wadina dan tetangga duduk melingkar.
Terlebih dahulu Wadina menyampaikan niat dan tujuan Kenduri. Salah satu tetua kampung segera menyusul membacakan do’a.
Setelah ritual selesai, olahan lantas dibagi ke seluruh yang hadir. Sebelum pulang membawa aneka rupa makanan, mereka sempat makan bersama.
Kismaya, anak Wadina mengungkap, sapi milik mereka berjumlah 3 ekor. Semula hanya satu ekor yang menunjukkan gejala terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tak lama, 2 ekor sapi lain lantas menyusul mengalami gejala serupa.
“Mulut mengeluarkan liur, susah makan dan kakinya pincang,” jelas Kismaya.
Tidak ingin kondisi sapinya memburuk, ia meminta pertolongan dokter hewan. Serangkaian tindakan pun diambil, seperti penyuntikan obat dan vitamin hingga penyemprotan disinfektan di sekitar kandang dilakukan.
Kismaya dan ayahnya harus berjibaku bergantian merawat. Bahkan sapi harus disuapi agar bersedia memakan rumput. Penuh sabar siang-malam mereka juga menengok kondisi perkembangan kesehatan sapi.
Perasaan khawatir diakui sempat menghantui. Sebab, sapi tetangganya banyak yang tidak tertolong.
“Kami bersyukur sapi kami yang terdiri dari 2 ekor induk dan 1 anak lama-lama membaik. Sekalipun belum 100 persen sembuh namun nafsu makan sudah pulih,” kata Kismaya bersyukur. (Kandar)