GUNUNGKIDUL, (KH),— Selasa (20/05/2025) pagi tadi, anggota SAR wilayah operasi I menemukan ratusan telur penyu di wilayah pantai Gunungkidul. Kali ini, ratusan telur penyu tersebut ditemukan di kawasan Pantai Jungwok yang berada di Kapanewon Girisubo.
Sebelum ditemukan, sekitar pukul 07.00 WIB, Satim (56) anggota SAR melakukan patroli di pantai Jungwok. Ia berjalan ke sebelah timur, sekitar 20 meter dari bangunan Pos SAR dia menemukan 2 jejak penyu di pasir. Satim kemudian mengikuti jejak tersebut. di ujung jejak nampak pasir yang berserakan.
“Anggota yang tengah patroli ini kemudian melapor dan kami lakukan pengecekan bersama,” ucap Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi I Pantai Sadeng, Sunu Handoko.
Saat dilakukan penggalian, didapati ada ratusan telur penyu di lokasi tersebut. Petugas kemudian mengevakuasi menggunakan tempat box sterofoam yang diberi pasir pantai untuk diamankan sementara waktu.
“Ada 111 butir telur penyu yang ditemukan dengan rincian 109 dalam kondisi bagus dan 2 butir telur rusak,” jelasnya.
Usai dievakuasi dan dibawa ke Pos SAR, ia melaporkan ke LPSPL Serang Wilayah Kerja DIY dan DKP Gunungkidul. setelah itu, telur diserahkan dan dibawa ke penangkaran penyu yang berada di Pantai Pelangi, Kabupaten Bantul.
“Kami serahkan untuk ditetaskan di sana,” pungkas dia.
Penemuan telur penyu di pantai Gunungkidul bukanlah yang pertama kali, sebab pekan lalu tepatnya di hari Sabtu (17/05/2025) juga ditemukan 108 butir telur penyu di Pantai Wediombo, Girisubo.
Telur-telur ini akan ditetaskan di tempat konservasi di pantai Pelangi. Kemudian setelah menetas, tukik-tukik penyu ini akan dilepas liarkan di pantai lokasi penemuannya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengungkapkan, pantai Gunungkidul memang merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Utamanya adalah pantai-pantai yang masih sepi dan belum banyak dijamah oleh wisatawan ataupun warga lokal.
Kawasan pantai yang sering dijadikan penyu untuk bertelur utamanya pantai yang berada di sisi timur. Pada bulan Maret hingga September merupakan waktu penyu untuk bertelur dan puncaknya di bulan April sampai dengan Mei.
“Kalau untuk jenisnya kemungkinan jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea) atau bisa jadi Penyu hijau (Chelonia mydas). Kami belum mengetahuinya secara pasti jenis penyu yang ditemukan belakangan ini,” papar Wahid.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kelestarian penyu dengan tidak mengambil, memperjualbelikan, atau merusak habitatnya.
“Diharapkan kepada masyarakat apabila menemukan telur penyu bisa melaporkan kepada kami atau BKSDA, agar bisa dilakukan penanganan lebih lanjut, untuk menjaga kelangsungan dan kelestarian penyu hingga masa yang akan datang,” pungkas dia.