GUNUNGKIDUL, (KH),– Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) diminta untuk terus memberikan dan meningkatkan peran dalam hal kedaruratan bencana. Utamanya mengenai penyampaian dan penyebaran informasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Monitoring Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Enik Sarjumanah ketika dilaksanakan Musyawarah Lokal ORARI VIII Kabupaten Gunungkidul 2019, di Bangsal Sewaka Praja, Minggu, (20/1/2019).
Menurutnya keanggotaan ORARI sangat solid. Pihaknya meminta agar anggota ORARI menggunakan perangkat komunikasi sesuai dengan kode etik. “Peran terhadap tanggap darurat kebencanaan harap ditingkatkan,” pintanya.
Sementara itu Ketua ORARI DIY, Anton Sutrisno menyampaikan, musyawarah organisasi non profit yang digelar tersebut diharapkan menghasilakan susunan pengurus yang baru serta program yang tepat guna. Sehingga ORARI semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Dalam berkomunikasi anggota ORARI harus bisa memberikan contoh yang baik dengan berpedoman pada kode etik amatir radio,” tandas Anton.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul, Badingah, S.Sos., mengakui peran ORARI tidak boleh dikesampingkan. Salah satunya ketika pelaksanaan Pemilu tahun 1980.
“Terimakasih ORARI juga banyak ikut berperan pada event-event penting di Gunungkidul, sepertihalnya pada saat Operasi Lilin Progo dan operasi Ketupat beberapa waktu lalu,” terang Badingah.
Bupati berharap agar ORARI kembali lebih eksis lagi. “Rekan anggota yang tidak aktif agar kembali aktif berkegiatan,” himabunya.
Keaktifan anggota tersebut semata demi memberikan dukungan guna pembangunan di Gunungkidul dengan menjadi jembatan atau sarana penyampaian informasi penting kepada masyarakat. (Kandar)