Hidupkan Kompor Lalu Ditinggal Tarawih, Warung di Sumbermulyo Terbakar

oleh -
Kebakaran
Musibah kebakaran di Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul. (Istimewa)

WONOSARI, (KH),– Musibah kebakaran terjadi di wilayah Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul Selasa malam (4/5/2021).

Sebuah warung makan yang berjejer dengan warung kelontong terbakar habis saat ditinggal pemiliknya Shalat Taraweh di Masjid.

Rumah Makan tersebut terbakar saat pemiliknya bernama Sudarto (63), penduduk Padukuhan Mbansari, Kalurahan Kepek, lupa mematikan kompor saat ditinggal sholat Tarawih.

Dukuh Sumbermulyo, Doris Setiawan, saat dikonfirmasi menerangkan, bahwa musibah tersebut terjadi pada pukul 19.00 WIB.

“Korban lupa memantikan kompor yang sebelumnya digunakan untuk merebus air, dan ditinggal di Masjid,” terang Doris.

Adapun kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang pengendara motor yang melintas. Pengendara itu melihat kepulan asap dan api yang menyala-nyala.

“Sekitar pukul 20.15 WIB seorang pengendara sepeda motor yang kebetulan melintas melihat kepulan asap dan api, kemudian melaporkan kebakaran itu kepada warga sekitar,” lanjut Doris.

Tetangga-tetangga korban bersama warga sekitar kemudian berusaha memadamkan api, dan mengevakuasi beberapa barang yang bisa diselamatkan. Tapi api yang berkobar sudah terlanjur membesar.

“Kami lantas menelpon Pemadam Kebakaran dan Petugas PLN beserta Polsek dan Koramil Wonosari, warga sudah tidak berani mendekat, api sudah sangat besar,” ujarnya

Selang beberapa saat mobil pemadam kebakaran dibantu Ambulance GES tiba di lokasi untuk melakukan proses pemadaman. Api lantas dapat dijinakan sekira pukul 21.56 WIB.

“Bangunan yang terbakar habis yang bangunan warung, yang toko kelontongan bisa diselamatkan, kerugian diperkirakan sekitar Rp100.000.000,00,” ungkap Doris.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Menurut Doris, Sudarto kesehariannya tinggal di Padukuhan Mbansari kemudian memiliki usaha warung di wilayah Sumbermulyo.

“Warung digunakan berjualan dari pagi sampai siang, kalau malam tidak ditunggu,” pungkas Doris. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar