Ganyong Dapat Diolah Menjadi Kue

oleh -1844 Dilihat
oleh

NGLIPAR,(KH).— Berbagai produk olahan pangan alternatif dapat dihasilkan dari ganyong (canna edulis). Hal ini telah dibuktikan oleh ibu-ibu warga Padukuhan Sriten Pilangrejo Nglipar dalam acara bakti sosial praktek mengolah pangan alternatif bersama mahasiswa UNY di dusun setempat pada Minggu (5/10/2014).
Latar belakang bahwa Desa Pilangrejo Nglipar Gunungkidul merupakan salah satu desa penghasil ganyong adalah yang mendasarinya. Di desa ini, telah turun-temurun dibudidayakan rimpang tanaman ini diolah menjadi pati dan tepung ganyong. Dulu sewaktu masa paceklik, ampas ganyong telah menyelamatkan masyarakat dari kelaparan dengan mengkonsumsi tiwul dari ampas ganyong.
Warga masyarakat secara gigih terus mengembangkan produk olahan ganyong. Selain rambak dan cendol pati ganyong yang sudah dikenal, kini telah berhasil diproduksi tepung dari rimpang ganyong. Dari tepung ganyong tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan roti dan kue.
Harti, tokoh PKK di dusun setempat memaparkan berbagai keuntungan dari olahan ganyong. “Dulu kami memproses ganyong untuk diambil patinya dan dibuat krecek (rambak) dan dawet ganyong. Melalui proses panjang pemarutan hingga penyaringan air ganyong, kami bisa menghasilkan pati ganyong kering seharga Rp 15.000/kg. Namun, dengan dibuat gaplek ganyong lalu digiling menjadi tepung, kami bisa menjual tepung dengan harga 30.000/kg,”jelasnya.
Belajar dari kedua proses tersebut, Harti menyimpulkan bahwa dengan menjual tepung ganyong yang lebih sederhana prosesnya dibanding pati ganyong, dapat menghasilkan volume produk lebih banyak dengan harga dua kali lipat ternyata lebih menguntungkan.
Dalam praktek bersama mahasiswa Fakultas Teknik UNY tersebut juga dilaksanakan praktek pengolahan tepung ganyong menjadi kue, roti kering (cookies), dan mie sehat. Mila, mahasiswa Prodi Boga UNY yang memandu demo masak memberikan keterangan kepada para peserta. “Karakter tepung ganyong adalah rendah protein. Karena itu, untuk membuat makanan olahan diperlukan protein tinggi agar kenyal,” ujarnya
Dalam demo memasak tersebut, Mila mempraktekkan pengolahan tepung ganyong menjadi mie, kue, dan roti kering. “Agar para peserta lebih mudah faham, saya mengolah tepung ganyong sambil mengolah tepung terigu dan bahan lainnya. Ini bertujuan agar para peserta tahu keunggulan, kekurangan, dan kecocokan tepung ganyong untuk menghasilkan suatu produk,” jelas Mila.
“Baru diajari beberapa menit, saya sudah tau bahwa tepung ganyong sangat cocok untuk pembuatan kue dan roti. Namun jika untuk pembuatan mi, tepung ini kurang kenyal dan harus diperbanyak telurnya,” ungkap Bariyanti, salah satu peserta. (BillS/Jjw)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar