Aneka Oleh-oleh Berbahan Ketela Tersedia di Showroom Pantai Krakal

oleh -344 Dilihat
oleh
Ketela
Bupati Gunungkidul meninjau olahan ketela yang dijual di Sentra IKM kawasan Pantai Krakal. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pusat penjualan atau showroom produk Industri Kecil Menengah (IKM) di kawasan Pantai Krakal mulai dibuka, Sabtu, (21/1/2023).

Peresmian pembukaan dilakukan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih serta pimpinan Dinas Perindustrian, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, gedung sentra IKM tersebut digagas oleh Pemkab Gunungkidul sejak tahun 2014. Mulai dari proses pengadaan tanah hingga dapat dibangun gedung pendukung dan sentra UMKM.

Pihaknya berharap bangunan yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan semakismal mungkin sebagai pusat pemasaran dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat.

“Pengelola agar melakukan penataan yang rapi disesuaikan komoditasnya. Komunikasi dan koordinasi harus dijalin dengan baik, jangan sampai terjadi konflik antar pedagang jika sentra IKM ini nanti stabil beroprasi hingga ramai,” pesan bupati.

Lebih jauh diutarakan, komoditas makanan atau kuliner harus berada dalam satu kawasan. Sementara poduk- produk kerajinan juga berada dalam satu kawasan tersendiri.

Selain menjual ke wisatawan secara langsung, Sunaryanta juga meminta agar aneka produk yang dibuat juga dijual secara online.

“Pelaku UMKM agar beradaptasi dengan teknologi. Sehingga seluruh produk dapat dipasarkan secara online tanpa mengenal batasan wilayah,” imbuhnya.

Ketela
Aneka produk oleh-oleh yang dijual di showroom produk lokal di Pantai Krakal. (KH/Kandar)

Dia mencontohkan, kerajinan yang ada di Bobung, Patuk sekarang sudah terintegrasi dengan Alibaba untuk pemasaran.

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono mengatakan, pembangunan gedung selain sebagai pusat penjualan digunakan juga sebagai sentra pengembangan pathilo dan olahan lain yang berbahan dasar ketela.

“Untuk kegiatan non fisik kita lakukan pelatihan dan pendampingan IKM untuk penunjang SDM gedung pusat pemasaran pathilo ini,” katanya.

Pihaknya menambahkan, pembangunan gedung pusat pemasaran sentra industi pathilo menelan anggaran Rp2.991.324.320. Untuk pengadaan alat produksi olahan ketela Rp658.348.729. Sementara untuk pelatihan dan pendampingan IKM mencapai Rp1.236.228.190.

“Anggaran kegiatan ini didanai dari APBN melalui dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun 2022,” paparnya.

Gedung sentra IKM ini memiliki dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk display atau pemasaran produk olahan ketela. Sementara lantai atas digunakan sebagai ruangan pelatihan dan ruang rapat.

Lurah Ngestirejo, Wahyu Suhendri mengatakan, pembangunan sentra IKM diharapkan dapat mendukung penuh perkembangan UMKM di wilayah Tanjungsari.

“Selain pusat UMKM kita berharap wilayah ini bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat. Kawasan ini menjadi kawasan yang produktif,” harapnya.

Ketua kelompok IKM, Sri Mulyati menyebut, beberapa produk olahan yang dijual antara lain ketela dan gethuk frozen, pathilo dengan beragam varian rasa, aneka keripik sayuran, roti kering dan basah berbahan tepung mocaf, lempeng dan kerupuk ketela. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar