WONOSARI, kabarhandayani,– Warga di empat padukuhan di Desa Karangrejek yaitu Padukuhan Karangrejek, Blimbing, Karangduwet I, dan Karangduwet II menggelar tradisi Rasulan. Kegiatan yang merupakan wujud syukur kepada Tuhan sang Pencipta ini diadakan pada Senin (22/09/2014).
Agenda acara dalam memeriahkan tradisi rasulan tahun ini pada Minggu malam (21/09/2014) dipentaskan Ketoprak Mataram yang semua pemainnya merupakan warga Karangrejek dan bertempat di Balai desa Karangrejek. Pada malam yang sama para pemuda Padukuhan Blimbing juga menggelar pertunjukan Musik Dangdut bertempat di Karanggumuk.
Menurut Sumaryani, salah satu Pamong desa Karangrejek,bahwa agenda rasulan di empat padukuhan itu dilaksanakan setahun sekali pada hari Senin Wage pada bulan bulan Jawa yang dipilih oleh sesepuh desa. ”Padukuhan yang sama hari dan pasaran untuk melaksanakan Rasulan di Karangrejek semuanya ada empat padukuhan,dan karena Balai desa Karangrejek berada di salah satu padukuhan yang melaksanakan rasulan,maka semua kegiatan dipusatkan di Balai desa,” jelas Sumaryani.
Pada Rasulan tahun 2014 ini juga dilaksanakan Kirab Budaya yang diikuti sekitar 1000 peserta. Peserta kirab budaya memulai kirab dari komplek pertokoan desa Karangrejek menuju Balai Desa, dengan menempuh jarak sekitar satu kilometer.
Kirab budaya berlangsung meriah karena selain masing masing padukuhan mengarak Gunungan, semua padukuhan juga menampilkan seni budaya dari padukuhan setempat.Bahkan ada seni reyog yang sudah lama tidak aktif pada rasul kali ini aktif lagi. Uniknya lagi semua pemain reyog tersebut merupakan pemain yang sudah sepuh.
Gunungan yang diarak ke Balai Desa setelah didoakan menjadi rebutan warga masyarakat. Banyak warga yang meyakini bahwa hasil dari yang diperebutkan dalam gunungan itu jika ditanam di ladang, hasil panenan akan melimpah.
Rasulan tahun ini diakhiri dengan pementasan Pagelaran Wayang kulit semalam suntuk pada Senin Malam dengan menampilkan dalang Ki Roni Ahmad Wahyudi. (BaRa/Tty)
Agenda acara dalam memeriahkan tradisi rasulan tahun ini pada Minggu malam (21/09/2014) dipentaskan Ketoprak Mataram yang semua pemainnya merupakan warga Karangrejek dan bertempat di Balai desa Karangrejek. Pada malam yang sama para pemuda Padukuhan Blimbing juga menggelar pertunjukan Musik Dangdut bertempat di Karanggumuk.
Menurut Sumaryani, salah satu Pamong desa Karangrejek,bahwa agenda rasulan di empat padukuhan itu dilaksanakan setahun sekali pada hari Senin Wage pada bulan bulan Jawa yang dipilih oleh sesepuh desa. ”Padukuhan yang sama hari dan pasaran untuk melaksanakan Rasulan di Karangrejek semuanya ada empat padukuhan,dan karena Balai desa Karangrejek berada di salah satu padukuhan yang melaksanakan rasulan,maka semua kegiatan dipusatkan di Balai desa,” jelas Sumaryani.
Pada Rasulan tahun 2014 ini juga dilaksanakan Kirab Budaya yang diikuti sekitar 1000 peserta. Peserta kirab budaya memulai kirab dari komplek pertokoan desa Karangrejek menuju Balai Desa, dengan menempuh jarak sekitar satu kilometer.
Kirab budaya berlangsung meriah karena selain masing masing padukuhan mengarak Gunungan, semua padukuhan juga menampilkan seni budaya dari padukuhan setempat.Bahkan ada seni reyog yang sudah lama tidak aktif pada rasul kali ini aktif lagi. Uniknya lagi semua pemain reyog tersebut merupakan pemain yang sudah sepuh.
Gunungan yang diarak ke Balai Desa setelah didoakan menjadi rebutan warga masyarakat. Banyak warga yang meyakini bahwa hasil dari yang diperebutkan dalam gunungan itu jika ditanam di ladang, hasil panenan akan melimpah.
Rasulan tahun ini diakhiri dengan pementasan Pagelaran Wayang kulit semalam suntuk pada Senin Malam dengan menampilkan dalang Ki Roni Ahmad Wahyudi. (BaRa/Tty)