Tujuh Guru Di Gunungkidul Lolos Uji Sertifikasi Pendidik Dari Google

oleh -7960 Dilihat
oleh
Tujuh guru yang lolos ujian sertifikasi pendidik dari Google. (ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Tujuh guru di Gunungkidul dinyatakan lolos uji sertifikasi internasional untuk pendidik, Google Certified Educator. Ketujuh guru tersebut menerima predikat Google Certified Educator Level 1 usai mengikuti ujian yang diselenggarakan, Rabu, (28/8/2019) lalu di SDN Wonosari I.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Sumarto, S.Pd, MM., mengaku bangga. Meski jumlah tersebut hanya separuh dari total guru yang berhak mengikuti ujian yang diselenggarakan Google Indonesia.

“Sebelumnya Google memberi diklat atau pelatihan kepada 51 guru. Kemudian diseleksi tersisa 14 guru yang memenuhi syarat untuk ikut ujian sertifikat internasional. Hasilnya 7 guru lulus, ini prestasi yang bagus,” kata dia, Kamis, (29/8/2019) lalu.

Lebih jauh diuraikan, Dinas Pendidikan Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul merupakan lembaga pemerintah pertama di Indoneisa yang bekerjasama dengan Google Indonesia dalam rangka penggunaan dan pengembangan pembelajaran 4.0 memanfaatkan sistem aplikasi G Suite for education.

“Ada 3 sekolah yang mendapat dampingan dan bantuan perangkat chrome book dari Google. SD Wonosari 1, SMP 1 Karangmojo, dan SMAN 1 Playen masing-masing menerima 27 chrome book,” rinci Sumarto.

Pendampingan dilakukan sejak Akhir Juni lalu. Google juga memantau dan melihat perkembangan pembelajaran berbasis IT yang dilaksanakan guru di masing-masing sekolah. Lantas dari 3 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tersebut diambil 14 guru untuk mengikuti ujian.

Dicontohkan, salah satu ciri model pembelajaran dengan chrome book yakni tidak diperlukannya ruang kelas yang berisi siswa dengan jenjang yang sama. Atau dengan kata lain pembelajaran juga bisa diakses siswa dari mana saja. Siswa dapat melakukan interaksi melalui kelas digital dan penghematan yang dilakukan antara lain berkurangnya penggunaan kertas. Model penilaian siswa juga dapat lebih cepat dilakukan bagi sekolah. Siswa di tiga sekolah tersebut telah memiliki akun (email) untuk terhubung ke server dan mengakses pembelajaran yang diselenggarakan guru. Dapat menerima tugas dan mengirimkan langsung jawaban kepada guru melalui saluran google classroom.

Dengan ditetapkannya tujuh guru meraih sertifikat dari Google, maka mereka memiliki kewajiban untuk membantu guru yang belum lolos serta mengenalkan aplikasi pembelajaran Google kepada guru lain.

“Keberhasilan guru jelas menunjang hasil belajar siswa. Sebab siswa antusias,” kata Sumarto yakin

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar