Tanam Kapas Lahan Kering Di Lahan Tumpangsari Palawija, Petani Semakin Untung

oleh -7540 Dilihat
oleh
Panen kapas di wilayah Playen. (dok. DPP)

Dengan adanya tanaman kapas dalam satu lahan tumpangsari proyeksi hasil panen untuk seluruh tanaman mencapai Rp 21 juta per hektar. Potensi hasil kapas dalam satu lahan Palawija sangat menguntungkan, terlebih jika melihat kenyataan bajwa lahan sangat tergantung curah hujan.

Dalam kesempatan yang sama, petugas pendamping petani kapas dari PT Sukuntex, Suwarno berharap, petani sesegera mungkin menanam kapas setelah musim pertama usai. Dengan begitu risiko kekurangan air saat intensitas hujan menurun jelang kemarau tiba lebih kecil.

Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan DPKP DIY, Ir. Ika Hartanti menjelaskan bahwa di Gunungkidul dikembangkan kapas lahan kering tumpangsari dengan palawija seluas 115 hektar. Lokasi pengembangannya tersebar di Kapanewon Semanu, Karangmojo, Playen, Tanjungsari dan Ponjong. Kegiatan pengembangan kapas berkerja sama dengan PT Sukuntex dari Kudus dalam hal pemasaran hasil kapas. Harga yang disepakati petani dan PT Sukuntex sebesar Rp 5.300 per kilogram. Sedangkan kegiatan pengembangan kapas dibiayai oleh Kementerian Pertanian untuk pembelian saprodi dan bimbingan teknis. Adapun benih kapas menggunakan varietas Kanesia. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar