GUNUNGKIDUL, (KH),– Stok pupuk bersubsidi bagi petani di Gunungkidul dipastikan aman. Hal tersebut disampaikan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta usai melakukan kunjungan ke distributor pupuk bersubsidi di wilayah Kapanewon Gedangsari, Senin (13/3/2023).
“Sejauh ini bisa dipastikan aman. Pupuk memang harus dapat diakses petani dengan mudah. Sebab, sebagian besar mata pencaharian masyarakat sebagai petani,” kata Sunaryanta.
Pihaknya mengaku berupaya agar kuota pupuk bersubsidi dapat terpenuhi. Sehingga tidak ada lagi petani yang kesulitan memperoleh pupuk.
Lebih jauh disampaikan, pemerintah memberikan pupuk bersubsidi kepada para petani dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Adapun pendistribusian pupuk kepada petani melalui kartu tani yang terintegrasi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Kelancaran masyarakat dalam kegiatan usaha tani menjadi prioritas,” tandasnya.
Kendala khusus yang ditemukan di lapangan, diantaranya dihadapi kios penyalur. Masalah tersebut berkaitan dengan pemakaian alat EDC sebagai sistem pembayaran. Karena ketersediaan sinyal, sistem mengalami eror.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono menyebutkan, tahun 2023 pupuk bersubsidi terdiri dari Urea, NPK, serta NPK formula khusus untuk Kakao.
“Alokasi pupuk bersubsidi 2023 meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Urea mencapai 23.534 ton sementara NPK 12.102 ton,” ungkapnya.
Sementara ini, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi hingga Bulan Februari 2023 untuk Urea mencapai 1.355 ton atau 6 persen. Sementara untuk NPK mencapai 1.163 ton atau 10 persen.
“Untuk stok di gudang untuk Urea saat ini ada 1.332 ton sementara NPK 770 ton,” paparnya.
Anggota DPRD Gunungkidul, Sugito menegaskan, pengawasan pendistribusian pupuk terus dilakukan DPRD.
“Jangan sampai petani kesulitan pupuk,” ujarnya. (Kandar)