WONOSARI, (KH),– Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Gunungkidul dan segenap unsurnya menggelar pertemuan rutin, Sabtu, (24/9/2019) lalu di Balai Dusun Kepil, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.
Komunitas Jaringan Kelompok Perempuan Gunungkidul (JKPGK) menjadi salah satu unsur yang hadir pada koordinasi yang digelar secara rutin tersebut. Salah satu Koordinator Kader dari JKPGK, Panikem disela kegiatan pertemuan mengutarakan, masih banyak permasalahan yang dihadapi komunitasnya berkaitan dengan pemberdayaan anggota melalui berbagai kegiatan perekonomian.
“Kelompok perempuan produktif pengolah sampah dan olahan makanan masih kesulitan menembus jangkauan pasar yang lebih luas,” kata dia.
Salah satu rencana upaya perluasan pasar yang digagas yakni dengan pemanfaatan teknologi internet. Sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana yang memadai.
Selain pasar, upaya optimalisasi pada aspek produksi dan ketersediaan bahan baku juga masih dibutuhkan. Pihaknya berharap siapa saja baik lembaga atau perseorangan diharapkan dukungannya mengatasi kendala kelompoknya yang dihadapi selama ini.
Saat hadir di tengah forum diskusi, tokoh masyarakat asal Kecamatan Nglipar, Dr. Tugiman juga digadang dapat berkontribusi bagi peningkatan peran serta serta eksistensi anggota JKPGK bagi keluarga masing-masing dan lingkungan.
“Peran siapapun diterima, harapannya dapat menjembatani kegiatan perekonomian kami sehingga semakin berkembang,” harap dia.
Dalam kesempatan pertemuan, Dr. Tugiman memberikan wawasan dan menekankan bahwa perempuan memiliki andil yang besar baik bagi lingkup keluarga maupun masyarakat.
Menurutnya tidak sedikit karya-karya usaha ekonomi kreatif banyak dimotori oleh kaum perempuan. Untuk cakupan Gunungkidul, perempuan perlu didorong turut meraih potensi geliat wisata. Perempuan dapat menghasilkan produk-produk kuliner, konveksi dan souvenir guna memacu perkembangan pariwisata.
Ditambahkan, perempuan telah memiliki tugas besar dalam memberikan pembinaan karakter kepada anak. “Juga berperan dalam rangka menyiapkan masa depan anak dalam konteks pemberian fasilitas pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PSM Kabupaten Gunungkidul, Hartono menjelaskan, kegiatan pertemuan rutin yang digelar selalu fokus untuk mengkoordinasikan agenda program seputar penyelesaian masalah sosial.
Disebutkan, setidaknya ada 800 orang yang tergabung sebagai anggota PSM tersebar di berbagai desa.
“Kami menjadi mitra pemerintah memfasilitasi penyelesaian masalah sosial. Salah satunya menyalurkan bantuan kepada warga kurang mampu,” jelas Hartono.
Menanggapi kehadiran Dr. Tugiman, pihaknya menyambut positif gagasan yang disampaikan kepada kader JKPGK mengenai pemberdayaan melalui pemanfaatan hasil pertanian lokal, salah satunya gaplek. Saat ini diakui kecenderungannya masyarakat belum bisa meningkatkan nilai jual dari hasil pertanian lokal tersebut. (Kandar)