SMK di Gunungkidul Berupaya Optimalkan Kerjasama Dengan Iduka

oleh -
Pelaksanaan FGD MKKS SMK se Kabupaten Gunungkidul. (Istimewa)

WONOSARI, (KH),— Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu pilar Pendidikan Vokasi dan penyedia Sumber Daya Manusia (SDM) trampil terus berupaya untuk selalu menjawab tantangan pesatnya kemajuan Ilmu Pengetahuan (Iptek) dan tuntutan Industri dan Dunia Kerja (Iduka). Upaya dilakukan agar lulusan SMK benar-benar bisa memenuhi kebutuhan dan harapan Iduka serta pasar kerja juga masyarakat pada umumnya.

Untuk bisa menjawab tantangan tersebut maka sangat diperlukan kerjasama yang komperehensif agar antara SMK dengan Iduka dapat optimal dalam program Link and Match.

Menjadi bagian untuk mencapai tujuan itu, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan Ditjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. sebagai narasumber.

Perwakilan MKKS, Dra Susiyanti mengatakan, kerjasama dengan Induka selama ini sudah dilakukan oleh SMK. Namun saat ini diperlukan upaya lebih intensif. Untuk itu MKKS SMK Kabupaten Gumungkidul menyelenggarajan FGD dengan tema Strategi Meningkatkan Kemitraan dengan Iduka Guna optimalisasi Link & Match.

“Diharapkan kerja sama antara SMK dengan Iduka kedepan lebih optimal,” kata Susiyanti usai FGD yang diikuti oleh seluruh Kepala SMK se Gunungkidul, Senin (7/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut, mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Kepala Bidang Pemdidikan Menengah (Dikmen), Dra. Isti Triasih menyampaikan apresiasi kepada MKKS SMK Kabupaten Gunungkidul yang telah menginisiasi kegiatan FGD dan menghadirkan Ditjen Vokasi sebagai narasumber. Pihaknya berharap, kegiatan tersebut dapat memberi inspirasi dan motivasi Kepala SMK untuk berinovasi demi kemajuan pendidikan di DIY dan khususnya di Kabupaten Gunungkidul.

Adapun terkait optimalisasi kerjasama dengan Iduka, Wikan Sakarinto menyebutkan, kerjasama institusi pendidikan dapat dilakukan baik dengan industri besar di luar Wilayah Gunungkidul atau dengan UMKM di daerah setempat. Tujuannya agar dapat berkembang bersama dengan hasil yang optimal.

Menurutnya, Pekerjaan Rumah (PR) besar pendidikan vokasi adalah menjawab kebutuhan Iduka akan tenaga kerja yang memiliki softskill dan karakter yg kuat, antara lain tenaga kerja atau tamatan yang tahan menghadapi tekanan, mampu bekerjasama dalam team work, serta memiliki kemampuan komunikasi lisan dan tulisan secara baik.

“Di luar itu hendaknya juga memiliki inisiatif dan tidak mudah bosan dalam bekerja,” pesan mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM ini. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar