Perlunya Komunitas Peduli Anak dan Perempuan Tiap Desa di Gunungkidul

oleh -960 Dilihat
oleh
Diskusi yang diadakan Rifka AnnisaFoto : Hari
Diskusi yang diadakan Rifka AnnisaFoto : Hari
Diskusi yang diadakan Rifka AnnisaFoto : Hari

GEDANGSARI, (KH) — Kekerasan seksual pada anak dan perempuan masih saja marak di mana-mana. Memang membuat prihatin berbagai pihak, akan tetapi prihatin saja tidak cukup. Perlu ada tindakan riil untuk menyikapi hal ini. Salah satu tindakan cepat tanggap, adalah pembentukan komunitas peduli anak dan permpuan di masing masing desa di Kabupaten Gunungkidul.

Salah satu desa yang saat ini didampingi oleh Rifka Annisa dalam pembentukan komunitas peduli anak dan perempuan yang aktif dalam pencegahan kekerasan seksual pada anak dan perempuan, adalah Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Seperti komunitas yang ada di Desa Wareng, Wonosari di Desa Ngalang akan dibentuk komunitas yang sama, agar bisa menyasar langsung ke masyarakat bawah.

Kenapa perlu adanya pembentukan komunitas semacam ini ?, Muhammad Thanthowi Menejer Divisi Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi Rifka Annisa saat mengisi diskusi menjelaskan, bahwa belum ada pihak yang benar benar bisa terjun ke lingkungan masyarakat setiap waktu. Maka dari itu, komunitas peduli anak dan perempuan ini jika ada di masing-masing desa, akan mempermudah sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat tentang hal hal yang mencakup tentang perlindungan anak dan perempuan. Selasa (28/4/15)

“Kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan ,termasuk juga peran serta masyarakat sendiri. Untuk di Desa Ngalang sudah sejak beberapa waktu lalu didampingi secara intens oleh Rifka Annisa dan saat ini sedang menyatukan visi misi dan berkomitmen bersama untuk berjuang dalam pencegahan kekerasan seksual pada nak dan perempuan,” tambah Thanthowi.

Eko Sutardi, Kabag Kesra Desa Ngalang, juga sangat setuju dengan rencana ini, karena memang perlu adanya kelompok atau komunitas komunitas yang khusus dalam bidan pencegahan kekerasan seksual pada anak dan perempuan yang saat ini semakin memprihatinkan dan perlu ada tindakan yang nyata.

“Semoga ke depannya Desa Ngalang bisa bebas atau setidaknya bisa mengurangi angka kekerasan pada anak dan perempuan di lingkup sekitar dan bisa lebih sejahtera,” pungkasnya. (Hari)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar