WONOSARI,(KH)— Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Gunungkidul mulai menyelesaikan administrasi kontrak dengan rekanan sebagai langkah awal pembangunan titik nol. Rencananya, pembangunan titik nol di kawasan Alun-alun Wonosari ini akan mulai dikerjakan minggu ketiga bulan ini.
“Kita selesaikan dulu kontrak dengan rekanan minggu ini. Karena nilai kontrak dibawah Rp. 200 juta, maka mekanisme kontrak berdasarkan penunjukkan,” kata Irawan kepada wartawan, Senin (16/2/2015).
Dikatakana, pembangunan titik nol tidak langsung menyentuh ke program pembangunan fisik. Sebab, harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait untuk melaksanakan program tersebut. “Pengerjaannya memang harus prosedural,” ucapnya.
Ia menjelaskan, koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Kepolisian juga telah dilakukan. Karena pengerjaan proyek titik nol harus menebang beberapa pohon dan memindah pos polisi. “Pos Polisi akan kita geser ke sebelah barat,” papar Irawan.
Lebih lanjut Irawan mengatakan, anggaran pembangunan titik nol akan mencapai 350 juta. Nilai tersebut terbagi dalam dua paket program, yakni pembangunan kawasan senilai Rp 190 juta, pengadaan bangku taman Rp 60 juta, dan 100 juta untuk penerangan taman.
“Target kita awal April selesai. Mei sudah bisa kita nikmati saat perayaan HUT Gunungkidul. Pengerjaan tetap sesuai dengan juknis yang ada,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono mengatakan, pembangunan titik nol dilakukan sebagai wujud tata kota seiring berkembangnya pariwisata di Gunungkidul. Untuk itu Pemkab terus berbenah.
Selain membangun titik nol, Pemkab Gunungkidul juga akan membuat taman kuliner. Pembangunan ini tidak lain untuk membangun kawasan Kota Wonosari agar terlihat cantik. “Nanti kawasan tersebut akan saling berintegrasi. Apabila Wonosari nyaman, maka orang yang datang ke Gunungkidul tentunya akan nyaman juga,” ulasnya. (Juju)
