Panen Memuaskan, Kedelai Asal Gunungkidul Laku Rp11 Ribu per Kilogram

oleh -1825 Dilihat
oleh
Kedelai
Panen raya kedelai di Kaopanewon Semin, Gunungkidul. (Ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Kelompok Tani Dadi Mulyo, Padukuhan Pangkah, Candirejo, Semin, Gunungkidul menggelar panen raya kedelai tahap ketiga. Panen serentak dimulai hari ini, Kamis (25/8/2022).

Ketua Kelompok Tani Dadi Mulyo, Suhadi mengatakan, panenan kedelei dari benih bantuan pemerintah tersebut mendapatkan hasil yang memuaskan.

“Hasilnya cukup memuaskan, berdasarkan hasil ubinan di tiga lokasi hasilnya mencapai 1,9 ton per hektar,” katanya, usai panen raya bersama Bupati Gunungkidul, Sunaryanta dan OPD terkait.

Suhadi menambahkan, Candirejo memiliki lahan seluas 147,8 hektare. Dari jumlah tersebut pada musim kemarau Tahun 2022 petani berhasil menanam kedelai pada lahan seluas 95 hektar. 85 hektar dengan bibit bantuan pemerintah serta 10 hektar sisanya benih swadaya.

Senada dengan Suhadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi menyebut, hasil panen kedelai milik kelompok tani Dadi Mulyo sangat memuaskan.

“Hasil ubinan 1,9 ton/ hektar melebihi jumlah rata-rata ubinan kedelai di Gunungkidul yang hanya berkisar sekitar 1,3 ton per hektare,” ungkap dia.

Hal yang menggembirakan tak hanya tingginya hasil panen. Namun, kedelai yang dipanen pun langsung terserap oleh pasar.

“Nilai jualnya antara Rp.10.500 hingga Rp.11.000, semua kedelai langsung dibeli oleh perusahaan Nestle Indonesia,” terang Rismiyadi bangga.

Lebih jauh disampaikan, dalam rangka mendukung produktivitas pertanian, pihaknya mendapat alokasi sekaligus menyalurkan bantuan pupuk organik sebanyak 60.000 liter. Pupuk ini akan diserahkan kepada petani untuk 12.000 hektar lahan. Adapun bagi Kapanewon Semin, alokasi pupuk organik sebanyak 8000 liter untuk 1600 hektar lahan. Pupuk organik bersamaan sudah diserahkan secara simbolis oleh bupati.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta saat hadir meminta petani agar konsisten dalam pengembangan kedelai. Bersamaan melalui perkembangan teknologi pertanian, petani agar melakukan penyesuaian guna meningkatkan produktivitas.

“Sektor pertamian saat ini menjadi penyumbang tertinggi Produk Domestik Regional Bruto di Gunungkidul,” kata Sunaryanta. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar