Ngevlog Berdialek Khas Tepus, Dila Gaplek Viral

oleh -17875 Dilihat
oleh
Dila Gaplek. (doc. Dila)

TEPUS, (KH),– Dialek yang dimiliki Indonesia cukup kaya dan beragam. Cakupan wilayah perbedaan dialek tidak selalu terjadi antar wilayah pulau atau propinsi. Bahkan sebatas antar wilayah kecamatan saja dapat ditemui perbedaan dialek.

Di Gunungkidul contohnya, dialek khas juga terdapat di wilayah Tepus. Dalam percakapan sehari-hari, dialek masyarakat lokal di wilayah tersebut terdengar berbeda jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Belakangan ini, viral di dunia maya perempuan muda yang ngevlog menggunakan dialek khas daerah Tepus. Intonasi yang berbeda dengan dialek umum serta adanya kosa kata yang muncul terdengar lucu membuat video-video pendek itu beramai-ramai dibagikan.

Dari penelusuran yang KH lakukan, vlog tersebut ternyata dibuat oleh Dila Eriska. Saat dihubungi, Dila mengaku membuat video tersebut sekedar iseng untuk mengusir jenuh.

“Ngevlog pertama ketika sedang perjalanan saat belanja dan ambil dagangan,” kata Dila, Senin, (18/5/2020). Dirinya mengaku memiliki rutinitas jual beli palawija membantu orang tuanya.

Usai video bikinannya viral, ada netizen yang salah paham dengan dirinya. Perempuan yang lulus SMA tahun lalu itu dituduh mengejek. Namun, Dila membantah berbuat rasis. Sebab, dia sendiri lahir dan dibesarkan di Wunut, Sumberwungu, Tepus, Gunungkidul.

“Itu logat bahasa saya sejak kecil. Saya asli Tepus,” jelas perempuan yang akrab dengan nama panggung Dilla Gaplek ini. Atas penjelasan yang diberikan, kesalahpahaman itu kemudian dapat diluruskan. Justru, saat ini Dila mendapat dukungan ngevlog dengan logat khas daerah Tepus itu.

Rupanya selain membantu orang tua jual beli palawija, ia juga punya bisnis jual beli makanan secara online. Tak hanya itu saja, kepiawaiannya menyanyi juga membuatnya memiliki kesibukan manggung nyanyi Campursari di berbagai hajatan di kampung. Terkadang, rutinitasnya juga diwarnai hunting foto bersama komunitas.

Ditanya lebih jauh, dirinya juga berencana akan membikin akun youtube berisi lagu-lagu ciptaannya serta konten-konten khas daerah dengan logat khas daerahnya. “Masih rencana, saat ini sibuk bantu urus simbah dan adik,” tukas dia. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar