Musim Panen Lobster, Harga Tembus Rp 300-400 Ribuan

oleh -
oleh
iklan dprd

GIRISUBO, kabarhandayani,– Musim panen lobster atau udang berukuran besar di pesisir Gunungkidul  baru mulai sekitar satu minggu ini. Kesempatan ini tidak disia-siakan warga pesisir untuk menangkapnya dengan alat tradisional yang disebut rendet.
Rendet terbuat dari besi melingkar yang dilengkapi dengan jaring. Rendet dipasang ketika air lau surut dan kondisi air laut tenang. Tidak semua warga pesisir berani memasang rendet, karena memasangnya harus berada di karang-karang terjal. Nelayan rendet selain bisa berenang juga paham akan karakter gelombang laut. Umpan rendet untuk menangkap lobster berupa krungken yang menempel di karang karang laut.
Lobster yang ada di wilayah perairan pantai Gunungkidul ada dua macam, yaitu: lobster warna merah dan hijau. Pengepul membeli lobster dari nelayan pemasang rendet dengan harga per kilo mencapai Rp 300.000 untuk lobster merah, sedangkan yang hijau mencapai Rp 400.000 per kilogram.
“Harga yang merah Rp 300.000 dan yang hijau Rp 400.000 perkilo mas” ungkap Handoko, salah satu pengepul saat membeli dari nelayan Pantai Wediombo, Rabu (10/9/14). Bagi warga sekitar menangkap lobster dengan rendet bisa menambah penghasilan selain dari para nelayan yang juga melakukan kegiatan pertanian ini.
Sistem jemput bola dilakukan pengepul lobster di pesisir Girisubo. Bahkan pengepul harus berpindah-pindah tempat dari nelayan satu ke nelayan lain atau bertemu di tempat yang sudah disepakati.
Musim panen lobster ini biasanya sangat ditunggu para nelayan dan juga petani kawasan pesisir. Nilai jualnya yang tinggi bisa menambah penghasilan selain dari kegiatan pertanian yang mereka lakukan. (Heri Purnomo/Jjw).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar