Komunitas Rumah Belajar Rakyat Adakan Diskusi Publik

oleh -1002 Dilihat
oleh
Diskusi pariwisata Rumah Belajar Rakyat. Foto : KH/Kandar
Diskusi  pariwisata Rumah Belajar Rakyat. Foto : KH/Kandar
Diskusi pariwisata Rumah Belajar Rakyat. Foto : KH/Kandar

WONOSARI, (KH) — Komunitas Rumah Belajar Rakyat mengadakan diskusi publik dengan pokok bahasan tentang Tata Kelola Pariwisata Pantai Gunungkidul. Diskusi diselenggarakan di Gerai Oishi, Siraman, Wonosari, Rabu, (26/8/2015).

Disampaikan ketua Organisasi Rumah Belajar Rakyat, Retno Ningsih, diskusi tersebut digagas dengan pertimbangan, bahwa semakin tingginya minat wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk menikmati keindahan panorama dan eksotisme pantai yang ada di Gunungkidul, maka perlu ditindaklanjuti dengan sebuah upaya untuk menata sektor wisata tersebut. Harapannya, berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Atas pertimbangan tersebut, Rumah Belajar Rakyat, suatu organisasi non profit yang berisikan para pemuda dan aktivis dari Gunungkidul, menggelar diskusi dengan tema Masa Depan Pantai Gunungkidul. Diskusi menghadirkan nara sumber dari Pusat Kajian Pariwisata UGM, Condroyono. Diskusi dihadiri juga oleh Eli martono dari Disbudpar.

“Dalam penataan sektor wisata perlu adanya perencanaan secara terstruktur dari pemerintah, kemudian didukung masyarakat, terutama di kawasan, sehingga senakin majunya pariwisata tidak merusak ekologi dan kebudayaan lokal,” ujarnya saat ditemui di sela acara.

Retno menambahkan, tidak kalah penting tujuan dari diskusi yang dihadiri puluhan peserta yang berasal dari mahasiswa UGKY, STAI Yogyakarta, UNY, Perwakilan beberapa tokoh pelaku wisata dan Pokdarwis, dan beberapa LSM, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat maupun pelancong untuk ikut menjaga destinasi wisata.

Dalam pemaparan, Condroyono mengungkapkan, pembentuk daya tarik destinasi wisata ada beberapa unsur yang saling berkaitan, di antaranya; Obyek, Atraksi, Fasilitas, dan Pelayanan.

“Pariwisata di tempat lain yang telah maju melebihi Gunungkidul, sangat-sangat memperhatikan fasilitas, contoh kecil kamar mandinya haruslah bersih, seakan-akan kelas hotel,” tandasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar