Kemelut Pertanggungjawaban Dana Miliaran di KUB Agro Makmur, Lingkaran Pimpinan Gunungkidul Terlibat?

oleh -18109 Dilihat
oleh
Jagung
Pengurus KUB berfoto bersama gapoktan pelaksana program sentra jagung disela launching. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Kelompok Usaha Bersama (KUB) Agro Makmur di Gunungkidul diduga tak mampu mempertanggungjawabkan dana miliaran rupiah dari Dompet Duafa (DD). Hal tersebut ditunjukan dengan audit yang dilakukan pihak DD. Beberapa hasil audit itu pun sebaian muncul ke publik.

Diperoleh informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, proses audit dilakukan oleh pihak DD dilakukan pada pertengahan tahun 2023. Adapun sejumlah temuan tersebut diantaranya, markup anggaran dalam proposal kegiatan penanaman jagung dari Rp13 juta per ha menjadi Rp19.374.000.

Adapun yang membuat proposal tersebut bukahlah dari pihak KUB Agro Makmur melainkan dari oknum pihak DD. Hal itu diketahui adanya perbedaan pada logo surat.

Selain itu, juga terdapat temuan pencairan dana sebesar Rp2.845.690.000 pada rekening KUB Agro Makmur sebanyak 5 kali yakni pada bulan Mei 2022 sampai Agustus 2022. Penarikan sendiri dilakukan oleh ketua KUB, Bayu Gilang Nugraha dan sekretaris KUB Fauji Marasabessy.

Temuan lainnya, dana yang telah dicairkan tersebut tidak semuanya digunakan untuk kegiatan pertanian dan pemberdayaan yang lain di Gunungkidul. Namun ada dana hampir Rp1 miliar diinvestasikan pada perusahaan tertentu, dibuktikan dengan hasil dua kali transfer senilai Rp734.062.500 dan Rp251.940.000.

Adapun hasil audit tersebut ditandatangi oleh jajaran pengurus KUB dan pihak audior DD. Selain itu, berdasarkan temuan di lapangan, program tanam jagung yang sedianya dilakukan setiap musim kemarau di wilayah Grogol pun tidak terlaksana.

“Kalau di Grogol itu hanya dijadikan lokasinya saja. Disewa setiap musim kemarau untuk ditanami jagung,” ucap narasumber yang juga enggan disebut namanya.

Diperoleh informasi pula bahwa Bayu Gilang Nugraha adalah putra dari Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto. Tak ayal, turut mencuat pula campur tangan orang nomor dua di Bumi Handayani itu terlibat.

Namun ketika dikonfirmasi, Heri enggan memberikan komentarnya. Ia berdalih bahwa dirinya tidak memiliki kompeten menyampaikan informasi.

“Maaf mas, saya dapat info, bahwa laporan tertulis secara detail sudah disampaikan ke DD. menurut pandangan saya yg berkewajiban untuk memberikan tanggapan/informasi adalah DD/selaku penyedia dana. saya tdak punya kompetensi & relevansi untuk menyampaikan, takut menimbulkan fitnah,” tulis Heri dalam pesan whatsapp yang dikirimkan ke kabarhandayani.com.

Pun demikian ketika diminta tanggapan terkait keterlibatannya dalam program tersebut.

“Saya tidak paham mas soal KUB, saya dapat info semua laporkan detail sudah disampaikan sampaikan ke DD,” tulis dia.

Sementara itu kabarhandayani.com juga mencoba melakukan konfirmasi terhadap ketua KUB. Namun hingga berita ini diturunkan pihaknya belum memberikan tanggapan. (Vian)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar