GUNUNGKIDUL, (KH),— Dukungan dana pemberdayaan dari Dompet Dhuafa (DD), sebuah lembaga filantropi bergulir di Gunungkidul jelang medio 2022 lalu. Sedianya, dana hibah yang mencapai Rp2,8 miliar itu akan dipakai untuk pemberdayaan masyarakat. Tentu saja tujuannya mulia belaka, yakni peningkatan kesejahteraan.
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Agro Makmur dari Kapanewon Paliyan lantas menjadi mitra penerima sekaligus pengelola yang didasari ikatan kerjasama dengan pihak DD. KUB tersebut diketuai oleh keluarga pimpinan di lingkup Pemkab Gunungkidul.
Mengutip laman https://www.dompetdhuafa.org/ program DD Farm berupa penyediaan hijauan pakan ternak di Gunungkidul telah dilaunching mengawali realisasi pengunaan dana yang telah disalurkan. Melalui kegiatan pertanian jagung, petani dilibatkan guna mendukung bank ternak DD.
Tanaman Jagung dipilih karena kecocokan lahan pertanian di Kapanewon Paliyan. Pada saat launching, luas lahan yang direncanakan sebagai kawasan penanaman jagung mencapai 200 hektar. Program ini telah memanfaatkan sebagian kecil dari dana keseluruhan yang diterima KUB.
Belakangan rumor mencuat, dana di luar program penanaman jagung tersebut tak jelas juntrungnya. Kasak-kusuk beredar, penggunaan dananya tak sesuai tujuan awal. Saat salah satu pengurus KUB dimintai konfirmasi, lebih memilih tak memberikan banyak informasi.
“Silahkan tanya kepada ketua,” kata Rohmad Asnawi singkat belum lama ini.
Baca Juga : Kemelut Pertanggungjawaban Dana Miliaran di KUB Agro Makmur, Lingkaran Pimpinan Gunungkidul Terlibat?
Sekretaris KUB ini tak menampik adanya rumor yang keluar. Hanya saja, untuk keterangan lebih jauh ia meminta agar disampaikan langsung oleh ketua KUB.
Ketua KUB, Bayu Gilang Nugraha berulang kali dikonfirmasi. Hanya saja, tak sekalipun bersedia menjawab. Sementara itu, pihak DD juga tak kunjung memberi penjelasan. Nomor yang berhasil dihubungi sebatas meminta untuk menunggu. (Vian)