PALIYAN, (KH),– Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) mengumpulkan ratusan relawan dari lima kabupaten/kota di DIY dalam wadah Jumpa Bakti Gembira dan Temu Karya (Jumtek) PMI DIY I di kawasan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Paliyan, Gunungkidul pada 26-29 September 2019. Beberapa relawan dari provinsi lain pun akan ambil bagian dalam momentum ini.
“Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan oleh PMI DIY ini merupakan ajang pertemuan relawan PMI untuk saling berbagi, melakukan evaluasi, meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam suasana gembira bersahabat dan partisipatif. Selain itu, momen ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar relawan, masyarakat dan stakeholder dalam kerja-kerja kemanusiaan. Relawan adalah garda terdepan dalam tugas kemanusiaan PMI,” tutur GBPH Prabukusumo, Ketua PMI DIY saat membuka Jumtek , Jum’at, (27/9/2019).
Pada saat pembukaan juga diserahkan cincin emas untuk 15 orang pendonor darah sukarela sebanyak 100 kali. Selain itu juga akan diserahterimakan satu ambulans emergency seharga Rp1.153.000.000,00 dari PT Pegadaian kepada PMI DIY. Diserahkan pula satu unit ambulans transportasi dari PT Natural Nusantara seharga lima ratus lima belas juta rupiah kepada PMI Kabupaten Gunungkidul. Selin itu juga diserahkan lima unit motor first responder dari PT Natural Nusantara untuk PMI DIY dan empat PMI Kabupaten/Kota di DIY.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI DIY, dr. Lipur Riyantiningtyas, Sp.F.,PKK memaparkan, bahwa ada tiga agenda utama dalam kegiatan Jumtek. Yang pertama adalah Jumpa Temu, terbagi dalam kegiatan sosialisasi Undang-Undang nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan; Workshop Manajemen Relawan; Pertemuan Relawan Tingkat Daerah, Gelar Wicara Kewirausahaan; Jurnalistik Dasar, akan menghasilkan karya relawan berupa buletin, majalah dinding, media sosial dan jurnalistik radio.
Agenda kedua yakni Bakti Karya, diantaranya meliputi bakti sosial yang di dalamnya akan ada kegiatan melukis tong sampah, pilah dan kelola sampah dan kampanye ayo cuci tangan. Kegiatan Karya di Masyarakat, yakni berupa pemeriksaan dan sosialisasi kesehatan, distribusi air bersih, penyuluhan kesehatan dan pemasangan tong sampah. Kegiatan lain yang melibatkan masyarakat sekitar dan stakeholder lain berupa simulasi tanggap darurat.
Terakhir kegiatan Sahabat Gembira. Dalam kegiatan ini relawan akan diberikan pengetahuan bagaimana mengelola kegiatan melalui lokakarya creative and fun. Para relawan yang mendapatkan pengetahuan sebagai seorang pengelola kegiatan selanjutnya akan mengelola berbagai kegiatan yang ada dalam Sahabat Gembira yakni pentas seni budaya, permainan persahabatan, pameran dan bazar, dan wahana kepalangmerahan.
“Ada Parade budaya, lima kontingen akan menampilkan budaya khas masing-masing daerah dan sosialisasi isu-isu lintas sektoral berkeliling di sekitar lokasi perkemahan. Saat pembukaan juga akan ditampilkan budaya khas Gunungkidul berupa sendratari Babad Alas Giring. Para Relawan akan dibekali pengetahuan, peningkatan kapasitas kemudian akan dipraktikkan dalam berbagai kegiatan di Jumtek,” ungkap dr. Lipur.
Dr Lipur berharap Relawan Palang Merah berpegang pada perkembangan zaman era digital sosial media yang memiliki sifat cepat tanggap, tergugah hati untuk selalu siap dalam situasi dan kondisi serta profesional dalam melakukan pelayanan masyarakat. Sebagaimana tema Jumtek yakni Generasi Milenial, Responsif dan Profesional. “Kami juga turut mengampanyekan pengurangan sampah plastik sesuai sub tema Generasi Milenial-Generasi tanpa Plastik, Generasi Milineal Bukan Robot,” imbuhnya.