Inovasi Produk Olahan Lidah Buaya Dari Nglipar Laris Manis

oleh -
Alan dengan produk cipataannya. KH/ Kandar.

NGLIPAR, (KH),– Berawal dari tekad yang kuat, masyarakat di Padukuhan Jeruk Legi, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar mampu membudiyakan tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera. Selain membudidayakan, masyarakat setempat juga mampu mengolahnya menjadi berbagai produk bernilai ekonomis.

Keberhasilan tersebut tak lepas dari kegigihan seorang pemuda yang mempeloporinya. Ialah Alan Efendhi (30), lajang berbadan tegap ini awalnya berkeinginan kuat agar warga di wilayahnya memiliki kegiatan usaha yang produktif. Usaha yang mudah dikerjakan bagi masyarakat umum, terjangkau dari segi operasional serta memiliki potensi berkesinambungan.

Tidak mudah mewujudkan sebuah ide. Banyak faktor penghambatnya. Selain latar belakang di wilayahnya secara umum merupakan masyarakat petani konvensional, kondisi lingkungan berbukit dengan tanah tandus saat kemarau menjadi persoalan yang selalu menjadi pertimbangan jika mengupayakan usaha dibidang agro industri.

Namun kondisi tersebut tak menyurutkan semangatnya. Alan kemudian menentukan pilihan akan membudidayakan Lidah Buaya. Hal tersebut berawal ketika Alan menempuh perjalanan mendaki Gunung Semeru sekitar tahun 2014 silam.

Alan memang memiliki hobi naik gunung. Usai mendaki Gunung Semeru ia singgah di daerah Sidoharjo, Jawa Timur. Di sana dirinya menemukan lahan yang penuh dengan tanaman Lidah Buaya. Dirinya tertarik, lantas bertanya banyak hal kepada petani penggarap.

Singkatnya, Alan terus menggali banyak informasi mengenai Lidah Buaya melalui internet. Terkait bagaimana cara menanam, serta ragam olahan apa saja yang dapat dibuat. Dari situ dimulailah realisasi pembudidayaan. Sebelum mengajak masyarakat di sekitar dirinya harus membuktikan terlebih dahulu bahwa membudidayakan Lidah Buaya memiliki potensi untung yang menjanjikan.

Diawal mula ia memutuskan untuk memulainya secara pribadi bersama kedua orang tuanya, Widodo dan Sumarni. Dirinya membeli bibit dari Sidoharjo sebanyak 500 tunas. Bibit tersebut ditanam di lahan di pekarangan rumah.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar