Ini dia Toko Apparel Branded Bekas di Gunungkidul

oleh -19340 Dilihat
oleh
Apparel
Pakaian bermerek bekas pakai yang dijual. (Istimewa)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pakai sepatu dan apparel branded merupakan keinginan banyak orang, utamanya kawula muda. Namun, ungkapan: ada harga ada kualitas tak bisa dielakkan.

Sepatu dan apparel branded terlebih impor harganya tentu tak murah. Hal ini jadi persoalan bagi yang aloaksi uang belanja busananya terbatas. Akan tetapi, ada jalan tengah yang bisa ditempuh. Kepingin pakai busana branded namun harganya lebih terjangkau, beli produk Thrift atau bekas bisa jadi solusinya.

Metode tersebut tak pelak bikin bisnis pakaian second bermunculan di berbagai daerah, tak terkecuali di Gunungkidul, Jogja.

KH, dalam waktu dekat ini mencatat beberapa pelaku usaha di Gunungkidul yang menjual produk apparel bekas. Toko-toko ini bisa jadi pilihan saat memburu produk bekas namun berasal dari brand ternama.

1. Secondunivers

Apparel
Ruko Seconduniverse. (KH)

Lapak Secondunivers belum begitu
lama dibuka di ruas jalan lingkar, tepatnya di Siyono Wetan, Logandeng, Playen, Gunungkidul.

Pemilik, Doni Rahmawan (25) mulanya lebih dulu membuka usaha secara online. Ia melayani pelanggan dari Semin, Gunungkidul. Mengingat minat publik makin membaik, dia memutuskan membuka gerai tak jauh dari Taman Budaya Gunungkidul.

Produk thirft yang dijual cukup beragam, ada crewnick, sweater, celana panjang dan pendek jenis jeans, chinos, dan lain-lain.

Brand yang dijual ada H&M, Zara, Nike serta GAP. Harganya mulai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

Doni mengaku, pembeli secara online berasal dari berbagai wilayah. Bahkan datang dari Aceh, Makasar, NTT dan sejumlah kota di Jawa.

2. Basicstreet

Apparel
Gerai Basic Street, tempat penjualan pakaian bekas bermerek beken. (Ist)

Basicstreet didirikan oleh Praditya Fajar. Ia membuka ruko di Jalan Karangmojo, Ponjong, km 3, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.

Selain itu, penjualan juga ia layani melalui akun IG @Basicstreet_. Menekuni bisnis thrifty secara online telah dilakukan sejak 2019. Store kemudian menyusul dibuka setahun setelahnya.

Bermacam-macam apparel dari merek beken ia sediakan. Ada sportwear streetwear luxury seperti Adidas, Nike, Dickies dan sebagainya.

“Harga beragam, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp200 ribu, tergantung kondisi barang,” ujarnya belum lama ini.

Yang menarik, Basicstreet menyediakan produk yang telah diseleksi. Diantaranya bahkan barangnya tergolong langka.

Pembeli yang datang ke toko umumnya dari Gunungkidul. Sementara yang menebus pakaian bekas bermerek di Basicstreet secara online berasal dari berbagai wilayah.

3. Savinggoods.scnd

Apparel
Toko Savinggoods. (Ist)

Toko Savinggoods.scnd berada di Selang 4, Wonosari, Gunungkidul. Selain dapat melihat langsung produknya di toko, peminat pakaian second juga bisa melihat katalognya di @savinggoods.scnd.

Muhammad Irgi Ady selaku pemilik merintisnya sejak 2020. Merek apparel yang ia jual cukup banyak, mulai dari Uniqlo, Dickies, H&M, GAP, Elstinko, Vetements, Champion, Balmain Paris, Chanel, MLB, Covernat dan lain-lain.

Harga dipatok cukup bervariasi, antara Rp50 hingga Rp800 ribu. Savinggoods.scnd selain menawarkan harga terjangkau, stok item produknya rutin ditambah.

4. BLAZ.ZID

Apparel
Ruko penjualan pakaian bekas bermerek terkenal. (Ist)

Toko BLAZ.ZID terletak di salah satu pusat perbelanjaan di Wonosari, Gunungkidul. Persisnya berada di Jalan Baron kilometer 1, ruko Pasar Besole bagian utara, no c9 Purwosari, Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul.

Zunie Mila Sukma selaku pemilik menyediakan busana bekas untuk perempuan dan pria.

Produk yang disediakan meliputi Blazer perempuan untuk keperluan formal/ fashion, jas pria, celana perempuan, cardigan dan coat/blazer panjang.

Contoh merek luar seperti Burberrys, Zara, Pull&bear, H&M, Stradivarius serta Mango ia sediakan. Rentang harganya pun bervariasi, mulai Rp35.000 hingga Rp250.000.

Zunie mengaku, toko yang punya akun medsos @BLAZ.ZID ini punya keistimewaan, yakni menjual blazer yang tidak dimiliki seller lain. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar