PLAYEN, (KH),– Beredarnya kabar foto-foto vulgar dari seorang oknum kepala sekolah Taman Kanak-Kanak di Kapanewon Playen, membuat heboh publik. Foto-foto Syur itu beredar lewat aplikasi pesan Whatsap (WA).
Diketahui bahwa seseorang yang berpose lalu berswa foto menampakkan organ intim itu berinisial YF (44). Ia merupakan salah seorang warga Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen. YF kesehariannya merupakan seorang kepala sekolah sebuah Taman Kanak-kanak (TK) swasta di salah satu padukuhan di Kapanewon Playen.
Dari berbagai informasi yang berhasil dikumpulkan, diperoleh keterangan bahwa YF merupakan seorang janda beranak dua. YF bercerai dengan suaminya sekitar setahun yang lalu.
“Anak-anaknya sudah besar-besar. Ada yang sudah kuliah,” terang seorang warga Kalurahan Bleberan yang tidak mau disebut namanya.
Dari keterangan salah seorang warga itu, diperoleh informasi bahwa suami YF juga seorang guru yang juga tinggal di kapanewon Playen.
“Kabarnya, dulu bercerai. Setelah bercerai, kedua anaknya ikut suaminya,” lanjutnya.
Informasi lain yang didapat dari rekan YF yang juga tidak mau disebut identitasnya, menyatakan bahwa penyebaran foto Syur ini sudah terjadi sejak sebelum puasa.
“Ada 18 foto tidak pantas yang disebar lewat aplikasi WA,” terangnya.
Foto-foto itu dikirim secara acak dari nomor YF ke nomor-nomor kontak yang ada di HP YF. Termasuk ke rekan-rekan kerja dan keluarga YF sendiri.
“Saya sendiri tidak tahu kabar pastinya, tapi menurut yang saya dengar, YF mempunyai seorang pacar, dan nomor telepon YF disadap, dan foto-foto itu disebar,” lanjutnya.
Menurut rekannya ini, dari 18 foto syur YF yang dikirim, sebagian besar adalah foto selfie.
Menurutnya, dia sendiri tidak percaya jika YF melakukan hal yang tidak pantas itu. Sebab, karena kesehariannya orangnya santun dan tidak macam-macam.
“Orangnya santun, lembut dan sopan, perawakannya kecil, dan pembawaanya kalem,” terangnya.
Beredarnya foto-foto itu, akhirnya sampai kepada pengawas sekolah, yang lantas dengan segera melaporkan ke Yayasan dan Kepala Kantor Kemenag kabupaten.
Saat ini kasus tersebut sekarang dalam penanganan Yayasan tempat YF menjadi kepala sekolah. (red)