Dapat Penghargaan Dari Bupati Gunungkidul, Wasit Olimpiade Tokyo Terharu

oleh -
oleh
wajyana
Wahyana berfoto bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul, ketua dan anggota DPRD serta pejabat Forkompinda. (KH/ Bara)
iklan dprd

WONOSARI, (KH),– Wahyana (53) wasit final bulu tangkis nomor tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020 memperoleh penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Penyerahan dilakukan usai pelaksanaan upaca bendera peringatan kemerdekaan Indonesia ke 76 di laun-alun Wonosari, Selasa (17/8/2021).

Usai menerima penghargaan, pendidik di SMPN 4 Patuk ini mengaku terharu. Dia menyebut penghargaan tersebut merupakan yang datang pertama kali dari pemerintah daerah.

“Saya juga merupakan pengurus pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), kami ke depan akan berusaha melakukan pengembangan agar muncul wasit-wasit berprestasi atau berkarir baik menyusul jejak saya,” kata Wahyana saat ditanya terkait rencana ke depan.

Tidak terkecuali, lanjutnya, wasit-wasit terbaik dapat muncul dari Gunungkidul. Ditanya mengenai kiat suksesnya menjalani karir sebagai wasit, Wahyana menyebut ada tiga hal yang harus diterapkan. Pertama, rajin beribadah, ke dua berdo’a, dan ketiga berusaha sebaik mungkin.

iklan golkar idul fitri 2024

“Nah dalam berusaha itu kita harus dengan niat yang sungguh-sungguh. Pantang menyerah, disiplin dan fokus dengan apa yang dilakukan. Jika sudah berhasil harus tetap rendah hati,” ungkap warga Godean, Sleman ini.

Pada momentum peringatan kemerdekaan tahun ini, Wahyana berharap, sebagaimana tema peringatan HUR RI, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, pandemi dapat segera berakhir. Aktivitas masyarakat dapat kembali dilakukan normal sebagaimana sebelum pandemi.

“Indonesia menjadi Negara maju, dan mampu bersaing dengan bangsa lain,” harap Wahyana.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, atas nama pemerintah daerah menyampaikan ucapan terimakasih atas peran Wahyana sebagai wasit dalam olimpiade level dunia itu.

“Karena kiprahnya membanggakan bukan hanya bagi Gunungkidul atau DIY, tapi bagi Indonesia, karena levelnya dunia. Mudah-mudahan selanjutnya akan tumbuh atau muncul seperti beliau,” kata Sunaryanta. (Bara)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar