Cek! Ini Waktu yang Tepat Menginseminasi atau Mengawinkan Sapi

oleh -78502 Dilihat
oleh
sapi
Cara mengetahui sapi minta kawin. (KH)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Beternak sapi selain menjadi usaha sampingan petani, sebagian orang juga menjadi sarana usaha utama. Peningkatan produktifitas ternak adalah suatu keharusan. Oleh karena itu penting kiranya memotivasi peternak dalam pemeliharaan ternak agar lebih menguntungkan.

Baik sebagai tabungan, atau menjadi bisnis utama, peternak perlu mengerti dan menyadari arti pentingnya produktifitas ternak. Salah satu cara untuk meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui kawin suntik yang dalam bahasa ilmiahnya Inseminasi Buatan (IB).

IB merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan/ pedet dari bibit pejantan unggul.

Pada tataran di lapangan Ketepatan deteksi birahi oleh peternak sangat menentukan keberhasilan IB. Sebab, berhubungan dengan ketepatan waktu meng-IB. Dari hasil penelitian di perkirakan tingkat keberhasilan IB adalah sebagai berikut : permulaan birahi : 44 %, pertengahan birahi : 82 %, akhir birahi  : 75 %, 6 jam setelah birahi: 62,5 %, 12 jam sesudah birahi : 32,5 %, 18 jam sesudah birahi : 28 %, dan 24 jam sesudah birahi : 12 %.

Deteksi Birahi Pada Sapi

Sapi minta kawin atau birahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas sexualitasnya.

Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari mulai munculnya birahi, sampai munculnya birahi lagi pada periode berikutnya. Sapi yang normal mengalami birahi pertama antara umur 1,5 – 2 tahun. Namun, di lapangan banyak juga ditemukan sapi betina yang mengalami birahi pertama pada umur diatas 2 tahun.

Lambatnya terlihat gejala birahi dapat merugikan peternak dari segi waktu, tenaga dan materi. Tanda – tanda birahi pada sapi betina adalah :Ternak gelisah, sering berteriak, aktif, enggan istirahat, sapi betina tidak mau diam dan nervous, suka menaiki dan dinaiki sesamanya. Pada vulva : bengkak, berwarna merah, bila diraba terasa hangat (3 A dalam bahasa Jawa: abang, abuh, anget, atau 3 B dalam bahasa Sunda: Beureum, Bareuh, Baseuh.

Selaput lendir merah, keluar lendir yang bening dan tidak berwarna (bening). Posisi sapi siap kawin tandanya lebih tenang saat di pegang, nafsu makan berkurang, ekor diangkat.

Adanya pangkal ekor yang diangkat merupakan pertanda bahwa ternak sapi dalam keadaan birahi. Gejala – gejala birahi tersebut memang harus diperhatikan minimal 2 kali sehari oleh pemilik ternak. Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak tersebut tidak boleh menunda laporan kepada petugas untuk meminta IB.

Jika seekor betina memasuki siklus birahi, betina tersebut dalam keadaan fertile atau subur. Betina ini berovulasi atau melepas sel telur dari ovariumnya. Waktu terbaik untuk menginseminasi adalah jika betina dalam keadaan standing heat, yaitu sebelum terjadi ovulasi.

Waktu untuk IB (inseminasi Buatan)

Melakukan IB harus mempertimbangkan ketepatan waktunya. Sebab sangat berpengaruh pada keberhasilannya. Semakin tepat dari segi waktu, maka prosentase keberhasilan tindakan IB membuat sapi bunting semakin tinggi.

Kepekaan melihat gejala atau tanda sapi birahi kemudian diikuti ketepatan waktu tindakan IB tentu akan menguntungkan peternak. IB yang gagal berulang selain merugikan dari sisi biaya, peternak juga akan rugi waktu dan operasional merawat serta memenuhi kebutuhan pakan ternak.

Sebagai acuan bagi peternak dapat di lihat pada tebel berikut:

sapi
Tabel waktu yang tepat untuk melaksanakan IB pada ternak sapi. (http://lampung.litbang.pertanian.go.id/)

 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar