PATUK,(KH) — Program pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan Patuk terus dilakukan oleh Kantor Kecamatan Patuk. Melalui program Unit Pelayanan Kegiatan (UPK), program pemberdayaan masyarakat mampu berjalan.
Dalam rapat laporan pertanggungjawaban BKAD Kecamatan Patuk, program UPK Kecamatan Patuk melaporkan hasil kegiatan pengembangan pemberdayaan masyrakat. Terdapat 115 kelompok UKM yang sudah berjalan dengan berbagai produk. Mulai dari produk makanan hingga kerajinan.
Ketua UPK Kecamatan Patuk Agus Triyono ST mengatakan, para pelaku UKM sangat berperan terhadap keberhasilan program tersebut. Para pelaku UKM menggunakan pinjaman dengan benar, sehingga tidak terdapat masalah dalam hal pengembalian.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami secara intensif melakukan pendampingan kepada pelaku UKM,” katanya, Kamis (05/03/2015).
Ia menambahkan, pendekatan psikologis terhadap peminjam menjadi salah satu cara pendampingan terhadap pelaku UKM. Pendekatan dilakukan secara kekeluargaan, menjaga komunikasi terhadap peminjam maupun pihak desa setempat.
Model pendekatan tersebut terbukti mampu mengatasi berbagai masalah yang ada. “Karena sudah seperti keluarga, masyarakat yang melakukan pinjaman tidak ragu untuk menyampaikan kendala yang dihadapi,” ujar Triyono.
Ia menambahakan, saat ini aset kekayaan UPK Kecamatan Patuk mencapai Rp 4,2 milyar dengan modal awal sebesar Rp 1,3 milyar. Surplus tersebut didapat sejak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) tahun 2009 lalu.
“Surplus tersebut nantinya akan digunakan untuk tambahan modal, dana sosial dan pengembangan kelembagaan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia berharap, berkembangnya program pemberdayaan masyarakat dapat mengangkat kesejahteraan warga. Beberapa UKM yang sudah berjalan akan tetap didampingi hingga para pelaku UKM mampu untuk berjalan sendiri.
“Fokus tahun 2015 ini, UPK akan membantu kepada pelaku UKM dalam hal pengemasan dan pemasaran,” pungkasnya. (Atmaja).