WONOSARI, (KH)– Sejumlah langkah antisipasi kemacetan diterapkan Satlantas Polres Gunungkidul pada area alun-alun Pemkab Gunungkidul. Sejumlah ruas jalan ditutup saat malam pergantian tahun 2015 ke 2016, kendaraan yang melintas akan dialihkan melewati jalur yang ditentukan oleh Satuan Satlantas Polres Gunungkidul.
Kepala Satlantas Polres Gunungkidul, Ajun Komisaris Polisi Andrey Valentino pada Kamis (31/12/2015), menjelaskan, penutupan sejumlah ruas jalan menuju pusat Kota Wonosari akan mulai ditutup mulai pukul 18.00 WIB.
Hal ini dilakukan karena pada malam perayaan pergantian tahun [31/12/2015] area Alun-Alun kota Wonosari, Gunungkidul, menjadi titik kumpul utama warga dalam merayakan malam pergantian tahun.
“Sama seperti tahun sebelumnya. Karena alun-alun menjadi pusat keramaian di malam tahun baru kita juga fokuskan di lokasi tersebut,” terangnya.
Rekayasa lalu lintas dilakukan, dimulai dari simpang tiga rumah makan ayam goreng Pendowo, Kepek. Kendaraan akan dialihkan menuju arah utara memutar melewati RSUD Wonosari. Sedangkan dari arah timur, dari simpang lima Baleharjo dan simpang tiga eks terminal [toko Amigo], Baleharjo akan diarahkan menuju selatan memutar melalui Ring Road.
Untuk kendaraan berat seperti bus dan truk diarahkan melalui Ring Road. Untuk kendaraan dari arah barat, akan diarahkan melalui Siyono ke arah Ring Road selatan ataupun utara. Sementara dari sisi timur di simpang empat Selang. Pada kondisi ini, jalur yang digunakan tetap berupa dua arah.
Sementara itu, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Jarwanto menerangkan, pada malam pergantian tahun baru, ada sejumlah lokasi penting untuk ruas jalan di depannya, akan ditutup dan dijadikan kantong parkir. Seperti Jalan Brigjend Katamso, depan gedung Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta, jalan di depan gedung Bank Rakyat Indonesia, jalan yang melintas di depan Taman Kota, depan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wonosari, dan sejumlah titik lain.
“Beberapa kantong parkir kita tempatkan di titik titik penutupan tersebut,” ungkapnya. (Maria Anjani).
