WONOSARI, (KH),– Nasib kurang beruntung dialami Jarwan, Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran di Kabupaten Gunungkidul. Saat bertugas, ia mengalami insiden ketika melaju bergegas menuju lokasi kebakaran, Jumat (14/5/2021) kemarin.
Mobil pemadam kebakaran yang ia kemudikan tidak sengaja menyerempet spion pengendara mobil jenis Avanza. Karena rusak, pemilik mobil tidak terima dan melaporkan apa yang dialami ke pihak berwajib.
“Bersama regu pemadam kami hendak memadamkan api di wilayah Jragum, Semanu. Dalam perjalanan di jalan Wonosari-Semanu saya menyerempet spion mobil,” ujar dia Sabtu, (15/5/2021).
Lebih detail dijelaskan, di lokasi kejadian, Jarwan yang tak lain sebagai pengemudi mengambil jalur kanan. Ia berniat mendahului beberapa mobil yang ada di depannya.
“Beberapa mobil tidak tersenggol. Satu mobil yang agak ke kanan terserempet hingga kaca spionnya pecah,” imbuh Jarwan.
Saat memacu kendaraannya menuju lokasi musibah, lelaki yang sudah bertugas selama belasan tahun itu mengaku telah menerapkan prosedur yang semestinya, diantaranya menghidupkan sirine.
Terserempet, pemilik mobil pun tidak terima. Korban, warga yang berasal dari luar Gunungkidul itu lantas melaporkan Jarwan.
Oleh jajaran Polsek, kedua belah pihak dimediasi. Sayang, rembug kekeluargaan menemui jalan buntu. Perkara tersebut kemudian dibawa ke Polres Gunungkidul.
“Di Polres disepakati ‘damai’. Saya membayar ganti rugi sejumlah uang membantu penggantian spare part. Saya sudah ikhlas,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumungkidul, Edy Basuki saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Akan tetapi dia menyebutkan belum mengetahui informasinya secara detail.
“Secara anggaran tidak ada yang diperuntukkan seperti itu. Tapi saya pikir ada solusinya, sehingga teman-teman petugas pemadam bisa bekerja dengan tenang. Kebetulan dia statusnya THL,” tukasnya.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho ikut prihatin dengan yang dialami petugas Damkar.
“UU Lalu lintas jelas memberikan prioritas mobil damkar dalam menjalankan tugasnya. Peristiwa itu akan menjadi catatan kurang baik dan trauma bagi petugas Damkar. Maka saya mohon kebijaksanannya. Warga utamanya pengendara mestinya menghormati tugas dan kewajiban petugas Damkar. Semua harus patuh pada aturan yang berlaku,” papar Heri.
Pihaknya juga mengaku, beberapa petugas Damkar telah mengadu soal kejadian kemarin.
“Tugas saya akan mengkomunikasikan agar kejadian itu tidak terulang lagi. Saya akan matur ketua DPRD untuk koordinasi lebih lanjut,” tukas dia. (Kandar)