PLAYEN, (KH),– Sebelumnya tak pernah menyangka, karya tulis ilmiah yang dikirim ke panitia masuk nominasi sebagai pemenang. Ketika mendapat kabar tersebut, salah satu siswa SMA N 2 Playen, Adila Tasya Rahmawati merasa kaget bercampur gembira.
Ketika ditemui di rumahnya, pelajar yang tinggal di Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini mengaku bahwa lomba tersebut merupakan yang pertama kalinya diikuti. “Semenjak SD memang memiliki hobi membaca dan menulis,” ujar pelajar kelas XI ini, Sabtu, (3/3/2018).
Saat ada informasi lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), remaja yang memiliki sapaan Dila ini pun lantas bersemangat mengirimkan karya tulis.
Saat mulai membuat karya tulis, Dila sangat berhati-hati dengan adanya sejumlah prosedur dan aturan main. Orisinalitas karya ia perhatikan betul. Jangan sampai ada karya tulis serupa yang pernah dibuat. Di zaman serba mudah untuk mendapat informasi seperti sekarang ini, Dila mencoba searching di internet atas tema karya tulis ilmiah yang hendak dibuat.
Setelah berkali-kali mengetik kata kunci di mesin pencari tidak ditemuka karya serupa, ia lantas mantab membuat karya tulis ilmiah berjudul “Video Berkuis Sebagai Sarana Promosi Melalui Aplikasi Kekinian”.
“Karya tulis tersebut sesuai dengan tema lomba yang ditentukan penyelenggara,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, lomba yang diperuntukkan bagi pelajar se DIY tersebut bertema “Media Sosial Sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan”.
Sebuah tema yang patut digaungkan ke masyarakat untuk menghadapi perubahan drastis terkait bagaimana hendaknya berwirausaha, bagaimana mengenalkan produk, dan bagaimana cara tepat menjual diera medsos. Tentunya, agar masyarakat dapat meciptakan peluang dan mengambil manfaat atas kemajuan IT. Memperoleh peningkatan ekonomi dan meraih kesejahteraan.
Dalam karya tulis ilmiah yang dibuat, Dila fokus pada pembuatan video berkuis di medsos Instagram (IG). Jamak diketahui, penetrasi pengguna IG di Indonesia ataupun dunia cukup cepat. Misalnya saja, meski berumur lebih muda daripada twitter akan tetapi IG memiliki pengguna yang lebih banyak.
Sehingga potensi video berkonten kuis di dalamnya yang dishare menggunakan IG berpeluang menarik perhatian follower atau siapapun yang melihat. Dari ketertarikan orang mengamati video atau mengikuti kuis, orang akan dengan mudah mengenal produk yang ditawarkan. Maka, logis, peningkatan permintaan dapat terjadi.
Alasan manfaat atas karya tulis ilmiah berikut presentasi yang disampaikan dihadapan dewan juri, membuat Dila dinobatkan sebagai juara II. Memperoleh piagam, piala dan uang pembinaan dari lomba yang pertama kali diikuti merupakan pengalaman berharga baginya.
“Tentunya bangga dan bersyukur,” tukas Dila.
Semenetara itu, menanggapi atas raihan siswanya, Kepala Sekolah SMA N 2 Playen, Fadmiyati, M.Pd merasa turut bangga. Menurutnya, kesuksesan seorang Adila diperoleh melalui sebuah perjuangan. Disamping bakat menulis yang telah dimiliki, Adila selalu berusaha untuk memberikan karya terbaik.
“Harapan saya, kemenangan Adila akan memotivasi siswa lain untuk berkarya. Kerja keras tak kenal putus asa diiringi dengan doa itu konsep keberhasilan Adila,” tutur Fadmiyati via telephone. (Kandar)
