Wasilah, Pensiunan Guru Tetap Berkarya Produktif

oleh -
oleh
Beberapa Souvenir yang terbuat dari pernak pernik
iklan dprd
Beberapa Souvenir yang terbuat dari pernak pernik
Beberapa Souvenir yang terbuat dari pernak pernik. Foto: Atmaja.

KARANGMOJO, (KH) — Tidak ada batasan usia untuk berkarya produktif dan mendatangkan rezeki. Ada banyak warga masyarakat yang tetap aktif berkarya di saat mereka memasuki masa adi yuswa.

Seperti Wasilah Subadi (80), warga Padukuhan Kendalrejo Wiladeg, seorang pensiunan kepala sekolah yang masih giat berkarya. Wasilah mengaku, alasannya tetap berkarya karena banyaknya waktu lenggang saat masa pensiun. Di samping itu, ia memiliki motivasi kuat untuk tetap berkarya

“Sebuah kesibukan yang disukai dan menghasilkan, membuat usia terlupakan. Asal kita masih sehat dan mampu,” katanya, Minggu (7/12/14).

Ia menambahkan, bukan halangan untuk tetap berkarya meski usia sudah tidak muda lagi. Bisa menjadi contoh untuk anak cucu, agar semangat untuk berkarya selalu tetap ada. “Saya selalu memberikan arahan kepada anak cucu, agar tetap semangat dalam bekerja maupun berkarya, mumpung usia masih muda,” imbuhnya.

iklan golkar idul fitri 2024

Saat ini, Wasilah menekuni pekerjaannya sebagai pembuat hasta karya berbagai macam pernak-pernik, seperti: bros, gantungan kunci, vas bunga, cup lampu, tas dan dompet. “Pekerjaan ini kan dapat disambi.Tidak harus di lakukan sehari penuh, juga tidak menggunakan tenaga ekstra untuk membuatnya,” ujarnya.

Untuk pemasaran, Wasilah memanfaatkan cara perkenalan dalam forum ibu-ibu, baik di Wiladeg maupun desa lain di Kecamatan Karangmojo. “Karena produk yang saya buat sebagian besar adalah pernak-pernik wanita,” ujarnya.

Dalam waktu satu bulan, Wasilah mampu menghasilkan uang sebanyak Rp 900 ribu. Saat ini Wasilah sudah mempunyai 5 orang tenaga kerja, karena ia mempunyai tekad untuk membantu masyarakat dengan membuka lapangan kerja.

“Saya mengajak beberapa ibu rumah tangga untuk ikut bergabung, untuk menambah penghasilan,” jelas Wasilah.

Lebih lanjut ia berharap, agar ke depannya tidak hanya ibu rumah tangga yang dapat menjalankan bisnis tersebut. “Anak Sekolah sebenarnya juga bisa bisnis seperti ini pada saat waktu lenggang. Daripada waktu lenggang digunakan untuk bermain,” pungkasnya. (Atmaja/Tty)

 

 

 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar