PLAYEN, (KH), — Sabtu (24/4/2021), Warga Padukuhan Banaran, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Gunungkidul gempar. Pasalnya seorang warga ditemukan meninggal dalam keadaan membusuk dirumahnya.
Warga yang ditemukan meninggal diketahui bernama Jupari (53), warga Banaran, yang masih ber KTP Jln. Candi Kalasan Blok B No 290,RT 005/011, Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi.
Jupari ditemukan oleh tetangganya meninggal membusuk di rumahnya, Sabtu pagi sekitar pukul 9.30 WIB.
Dari keterangan Ari (40), Dukuh Banaran, Jupari memang merantau lama di Jakarta. Dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini Jupari pulang dan menempati rumah orang tuanya di Padukuhan Banaran, Kalurahan Playen.
“Jupari masih ber KTP Jakarta, tapi setahun belakangan ini, tinggal di Banaran menempati rumah orang tuanya yang sudah meninggal,” terang Ari.
“Keadaan Jupari kesehariannya memang tampak menderita sakit, kulitnya menghitam, dan nafasnya sering terlihat ngos-ngosan,” ujar Triyanto (36), tetangga korban menambahkan.
Rabu sore kemarin, lanjut Triyanto, Jupari ke rumahnya. Tubuh Jupari kelihatan menghitam dan nafasnya ngos-ngosan. Kondisi tersebut dialami akibat sakit yang diderita.
Sementara itu, Agus Riyono (58) yang juga tetangga Jupari menerangkan, sebelum tinggal sendiri, Jupari pernah menikah tiga kali tapi bercerai dan tidak mempunyai keturunan.
“Untuk makan sehari-hari, tetangga yang kadang mengantar ke rumahnya,” ujar Agus.
Menurut Agus, sekitar dua hari yang lalu tetangganya yang bernama Tini mengantar makanan ke rumah Jupari. Tini melihat posisi Jupari terlentang di tempat dia ditemukan meninggal.
“Tini mengira Jupari sedang tidur, setelah meletakkan makanan di meja, dia langsung pulang,” terang Agus.
Saat bau busuk semakin menyengat, akhirnya Sukarjan saudara Jupari yang tinggal tak jauh dari rumah Jupari memanggil Agus untuk bersama mencari sumber bau busuk menyengat.
Sukarjan dan Agus lantas berusaha mencari sumber bau busuk itu. Mereka berusaha masuk ke rumah Jupari, karena saat dipanggil tidak ada sahutan dari dalam rumah yang tertutup.
Agus dan Sukarjan lantas masuk melalui pintu samping yang sedikit terbuka. Saat keduanya berhasil masuk rumah, mereka menemukan korban meninggal dalam keadaan terlentang. Mengeluarkan bau busuk serta sudah dikerubuti lalat.
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi yang datang langsung ke lokasi mengatakan, sebetulnya tetangga-tetangga korban sudah sejak kemarin mencium bau busuk yang tak diketahui sumbernya.
“Penemuannya bermula dari pencarian sumber bau busuk itu,” kata dia.
Penemuan mayat tersebut sontak menggegerkan warga sekitar. Polsek Playen yang sebelumnya memperoleh laporan berkoordinasi dengan Puskesmas Playen lantas melakukan olah tempat kejadian perkara.
Dari hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Playen yang dipimpin langsung oleh dr. Yolanda dipastikan bahwa korban telah meninggal antara 48-72 jam yang lalu.
“Tubuh korban mengeluarkan bau busuk, dan di dalam mata korban sudah ada belatung. Di belakang kepala korban terdapat luka lebar 3-5 cm dan luka tersebut dipenuhi belatung,” terang Yolanda.
Lebih jauh disampaikan, kemungkinan penyebab kematian korban yakni Sudden Death atau meninggal karena sakit. Diketahui korban memang sering berobat. Saat ditemukan di dekat tubuh korban ditemukan obat Paramex.
“Tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan atau penganiayaan ditubuh korban, sehingga disimpulkan korban meninggal karena sakit,” lanjut Yolanda.
Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dan pemerintah Kalurahan Playen. Selanjutnya oleh petugas PMI Gunungkidul, jenazah dimakamkan dengan prosedur protokol Covid-19. [Edi Padmo]