Seorang Ibu Di Gedangsari Akhiri Hidup Di Pohon Jati

oleh -4246 Dilihat
oleh
tali
ilustrasi. Dhadhung, kala, jerat, tali. KH/WG

GEDANGSARI, (KH),– Seorang ibu berusia 59 tahun, Suminem warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari ditemukan meninggal dunia gantung diri, Selasa, (21/1/2020).

Kapolsek Gedangsari, Iptu Solechan SH menginformasikan, sebelum ditemukan bunuh diri di pohon jati, pelaku memang sengaja sedang dicari oleh anggota keluarganya.

“Dicari di dalam rumah oleh anaknya tidak ada. Kemudian menantu berinisiatif mencarinya di luar rumah,” kata Iptu Solechan.

Upaya pencarian dilakukan, sebab anak pelaku merasa ada yang janggal pagi itu. Suminem biasanya selalu membangunkan anak dan cucunya.

Saat menantu melakukan pencarian di luar rumah, kaget menemukan pelaku dalam kondisi meninggal dunia secara gantug diri. Peristiwa tersebut lantas dilaporkan ke tokoh warga hingga ke pihak berwajib.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal dunia murni gantung diri,” kata dia.

Dirinya mengaku, pihak keluarga tak menyampaikan gejala atau tanda yang dapat dicurigai sebagai pencetus pelaku mengambil tindakan mengakhiri hidup. Usai diperiksa bersama tim medis, jasad kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan. (Kandar)

***

Catatan Redaksi:

  1. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar