WONOSARI, (KH) — Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan pengelola perpustakaan atau pustakawan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengelolaan perpustakaan, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Gunungkidul mengadakan seminar di Bangsal Sewoko Projo, Selasa, (13/10/2015).
Ketua Pengurus Daerah (PD) IPI Kabupaten Gunungkidul Agung Wibawa SIP menyatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru, baik berupa kemajuan, kendala, dan tantangan yang harus dihadapi pustakawan dalam pengembangan perpustakaan dan penerapan TIK.
“Sasaran kita adalah sumber daya manusianya, untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme pustakawan khususnya dalam bidang TIK dalam mengelola dan mengembangkan perpustakaan di instansi mereka,” jelasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan bersama Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) ini didukung oleh Disdikpora dan beberapa pihak lain. Sekitar 200-an peserta yang hadir, berasal dari pustakawan sekolahan, perpustakaan desa, komunitas, dan mahasiswa jurusan terkait, serta pemerhati perpustakaan .
Drs Ali Ridlo MM, salah satu Pembina PD IPI Gunungkidul yang juga kepala KPAD mengutarakan, sudah saatnya adanya inovasi dalam pengelolaan perpustakaan, sehingga tidak hanya menjadi tempat memajang, meminjam, dan membaca buku saja.
“Dari buku yang dibaca dapat memunculkan ide, seperti membuat produk kreatif, lalu dipasarkan dengan manfaatkan TIK, sehingga mendorong peningkatan ekonomi,” ulasnya.
Salah satu nara sumber, Sukarjono Ketua PD IPI DIY mengatakan, sektor yang sangat berpengaruh dalam pembangunan bangsa adalah dunia pendidikan, hal yang sangat erat dengan dunia pendidikan dan tidak dapat ditinggalkan adalah perpustakaan.
“Perpustakaan akan berdaya guna optimal apabila dikelola oleh pustakawan yang memiliki SDM handal dan bersadar akan fungsinya, sehingga pustakawan mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas masyarakat,” tandasnya.
Nara sumber lain sebagai pemateri di antaranya, Siti Indarwati, SIP (Pustakawan berprestasi terbaik tingkat nasional) dengan materi ‘Pustakawan: Garda Pengetahuan’, dan Heri Abi Burachman Hakim SIP (Pustakawan Institut Seni Indonesia DIY) dengan materi Optimalisasi TIK mendukung pengelolaan perpustakaan. (Kandar)