Musda IPI Gunungkidul 2025: Siti Indarwati Terpilih Sebagai Ketua Baru

oleh -995 Dilihat
oleh
IPI
Seminar Nasional yang diselenggarakan IPI Gunungkidul. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Gunungkidul yang diselenggarakan pada Senin (17/2/2025) di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) menghasilkan keputusan penting dengan terpilihnya Siti Indarwati, SIP, sebagai Ketua IPI Gunungkidul yang baru. usai pelaksanaan Musda, digelar Seminar Nasional yang membahas Peran Pustakawan dalam Mewujudkan Perpustakaan yang Inklusif dan Berkualitas di Era Kecerdasan Buatan (AI).

Siti Indarwati, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan harapannya agar peran pustakawan, baik yang berstatus ASN maupun non-ASN, dapat semakin berkembang. Ia berharap pengelolaan perpustakaan di berbagai sektor, seperti sekolah, kalurahan, instansi, dan komunitas semakin lebih baik.

Para pustakawan pun diharapkan dapat bersinergi melalui organisasi IPI guna mencapai tujuan bersama dalam memajukan dunia perpustakaan di Gunungkidul.

Musda dibuka oleh Pembina Pengurus Daerah (PD) IPI Gunungkidul, Kisworo SPd, MPd, dan dihadiri oleh pustakawan serta perwakilan dari berbagai organisasi profesi, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), dan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI). Selain itu, berbagai pihak lainnya turut hadir untuk mendukung kelancaran acara.

Siti juga mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara semua unsur—termasuk sekolah, kalurahan, komunitas, dan instansi—untuk membentuk jaringan yang solid guna memajukan perpustakaan serta meningkatkan fungsinya di Gunungkidul. Dalam kesempatan ini, ia menekankan bahwa IPI akan terus bekerja sama dengan Dispussip Gunungkidul, khususnya dalam pengenalan dan sosialisasi sistem perpustakaan digital, e-Pusda kepada masyarakat.

Selain itu, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, Siti menyebut berbagai kegiatan yang dapat dilaksanakan, seperti seminar, bedah buku, workshop, dan lomba yang melibatkan berbagai pihak.

“Ada beberapa kegiatan bersama Dispussip, seperti lomba bertutur cerita, yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam bercerita, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih sering berkunjung ke perpustakaan. Dengan demikian, diharapkan minat baca masyarakat dapat meningkat secara signifikan,” harap dia.

Melalui upaya-upaya ini, diharapkan IPI Gunungkidul dapat memperkuat posisi pustakawan dan memajukan pengelolaan perpustakaan yang lebih inklusif dan berkualitas, sesuai dengan perkembangan teknologi dan tantangan di era kecerdasan buatan.

Siti resmi menggantikan Agung Wibawa, pustakawan Dispussip yang sebelumnya menjabat sebagai ketua IPI selama 2 periode. Agung lantas menempati posisi sebagai penasihat bersama Kepala  Dispussip Gunungkidul.

“Kami sebelumnya telah melibatkan berbagai pihak dalam kepengurusan IPI, seperti pengelola perpustakaan sekolah, kalurahan, perguruan tinggi, komunitas dan lain-lain. Tidak hanya itu, kami juga menggandeng banyak organisasi profesi dalam segenap kegiatan yang berhubungan dengan literasi. Ada Atpusi, Arsiparis, PGRI, IDI, PWI, dan lain-lain,” papar Agung.

Adapun alasan dari terobosan itu, sambungnya, tak lain dari adanya irisan tujuan yang sama, yakni menambah kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspek, baik sosial, ekonomi dan kesehatan.

Para pihak yang digandeng dalam kegiatan literasi tersebut dinilai dapat berkontribusi sesuai dengan latar belakang profesi masing-masing. Dalam hal pendidikan, PGRI bisa mengambil peran, adapun dalam hal kesehatan, IDI dapat memberikan wawasan kepada masyarakat.

“Kami harap inovasi ini dilanjutkan oleh  pengurus yang baru. Kami juga maish terus berusaha memperjuangkan agar kesejahteraan pustakawan meningkat,” tukas Agung.

Ketua Penyelenggara Musda dan Seminar, Adriana, S.Sos., MAP., menambahkan, dua agenda penting, baik Musda maupun seminar dapat terselenggara dengan lancar. Ia berharap kepengurusan yang baru dapat meningkatkan peran pustakawan dalam dunia literasi di Gunungkidul. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar