Dispussip Gunungkidul Gelar Bimtek Literasi Informasi untuk Pengelola Perpustakaan Desa

oleh -1026 Dilihat
oleh
perpustakaan
Bimtek Literasi Informasi yang diselenggarakan Dispussip Gunungkidul. (ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Gunungkidul menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi pada Selasa, 29 April 2025. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan dengan fokus pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan desa (perpusdes) yang telah menjalankan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Sebanyak 50 peserta mengikuti bimtek ini, yang seluruhnya merupakan pengelola perpustakaan desa dari berbagai wilayah di Gunungkidul. Bimtek dirancang untuk membekali mereka dengan keterampilan literasi informasi serta pemanfaatan teknologi informasi yang mendukung layanan perpustakaan.

“Bimtek ini diarahkan agar para pengelola perpustakaan mampu mempublikasikan layanan perpustakaannya secara lebih aktif dan menarik, serta dapat melaporkannya melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Perpustakaan,” jelas Budi Wahyuni, penanggung jawab kegiatan dari Dispussip Gunungkidul.

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali berbagai keterampilan praktis seperti pembuatan konten promosi dengan Canva, penulisan caption (copywriting), pembuatan twibbon, hingga produksi video pendek. Mereka juga dikenalkan pada analisis informasi dan teknik diseminasi informasi yang efektif melalui berbagai platform digital.

perpustakaan
Kepala Dispussip Gunungkidul, Kisworo membuka Bimtek Literasi Informasi. (dok. Dispussip)

Selain itu, peserta juga dilatih menggunakan berbagai aplikasi pendukung seperti AutoCard, Form Mule, Google Drive, serta cara membuat e-sertifikat secara mandiri. Materi juga mencakup pemanfaatan platform digital perpustakaan seperti iPusnas, e-Jogja, dan e-Pusda.

Tujuan utama dari bimtek ini adalah agar pengelola perpustakaan mampu mengoptimalkan layanan di perpusdes masing-masing, menjadikannya lebih menarik, relevan, serta mampu menjangkau masyarakat secara lebih luas. Penggunaan aplikasi SIM Perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelaporan dan mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan literasi.

“Harapannya, ilmu yang diperoleh dari bimtek ini bisa langsung diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan publikasi perpustakaan desa,” tambah Budi Wahyuni. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar