Pemkab Gunungkidul Usulkan Pendirian Sekolah Seni ke Pemda DIY

sekolah
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan perihal pengusulan sekolah seni di Gunungkidul. (KH)

GUNUNGKIDUL, (KH) – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengusulkan pendirian sekolah seni kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY). Usulan ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan potensi seni budaya lokal dan memfasilitasi minat pelajar di bidang seni. Usulan pun mendapat respons positif dan kini tengah memasuki tahap awal perencanaan, termasuk kajian lokasi pendirian sekolah.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengungkapkan bahwa gagasan pendirian sekolah seni berasal dari aspirasi masyarakat yang telah muncul sejak beberapa tahun terakhir. Menyadari tingginya potensi seni dan budaya di wilayah Gunungkidul, Pemkab pun mengajukan usulan resmi kepada Gubernur DIY.

Bacaan Lainnya

“Gunungkidul kaya akan seni, budaya, dan tradisi yang hidup serta berkembang di masyarakat. Banyak generasi muda kita yang memiliki minat tinggi terhadap seni, tetapi mereka harus keluar daerah untuk menempuh pendidikan seni karena di Gunungkidul belum ada sekolah seni,” ujar Endah.

Kondisi ini mendorong Pemkab Gunungkidul untuk mengusulkan agar sekolah seni didirikan di Kapanewon Paliyan. Wilayah ini dipilih karena dari 18 kapanewon yang ada, Paliyan merupakan satu-satunya daerah yang belum memiliki sekolah jenjang SMA atau SMK. Selain memenuhi kebutuhan pendidikan, kehadiran sekolah seni di Paliyan dinilai akan menjadi titik strategis pelestarian budaya lokal.

Tiga Kalurahan Jadi Kandidat Lokasi

Anggota DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, menambahkan bahwa usulan pendirian sekolah jenjang atas di Paliyan sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014. Kini, rencana tersebut menemukan bentuk yang lebih jelas melalui gagasan sekolah seni.

“Prosesnya kini memasuki tahap kajian lokasi. Tiga kalurahan yang menjadi kandidat adalah Kalurahan Grogol, Mulusan, dan Karangasem. Masing-masing akan ditinjau dari berbagai aspek agar lokasi yang dipilih sesuai kebutuhan dan potensi pengembangan ke depan,” terang Ery.

Pendirian sekolah ini diperkirakan membutuhkan lahan seluas 5 hingga 6 hektare. Kajian juga akan mencakup skema penyediaan lahan serta pembiayaan pembangunan, yang rencananya akan dilakukan setelah kajian lokasi rampung.

Jurusan Terfokus, Pembelajaran Maksimal

Ery juga menekankan pentingnya agar sekolah seni yang akan dibangun memiliki jurusan-jurusan yang spesifik dan terfokus. Tujuannya adalah agar pembelajaran yang diberikan benar-benar mendalam dan menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang seni yang mereka pilih.

DPRD Gunungkidul menyatakan dukungan penuh terhadap pendirian sekolah ini. Alasannya logis, antara lain karena masih kuatnya akar tradisi serta tingginya minat generasi muda terhadap seni di daerah.

“Dengan adanya sekolah seni, kami berharap pelajar di Gunungkidul tidak perlu lagi keluar daerah untuk menekuni bidang seni. Ini juga akan memperkuat upaya pelestarian budaya lokal,” pungkas Ery.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar

Pos terkait