GUNUNGKIDUL, (KH),– Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 di Gunungkidul pada pada Sabtu (11/10/2025) siang diawali dengan Pawai Rajakaya. Disertai pula kirab panji, aneka kelompok seni hingga upacara ritual Gumbregan. Pawai dilepas oleh Kepala Bidang Adat Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Padmodo Anggoro Prasetyo, S.Sn. Ia didampingi oleh Rosanto Bima Pratama, selaku Programmer Pawai.
Rute pawai dimulai dari Pasar Ternak Siyono menuju pusat kegiatan FKY, di Lapangan Desa Logandeng. Kirab melintasi rute yang telah dipenuhi warga dari berbagai usia untuk menonton iring-iringan pawai.
Sementara itu, sejak siang, warga sekitar Lapangan Desa Logandeng mulai berdatangan untuk menyaksikan pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025. Simbolis pembukaan secara resmi digelar di Lapangan Desa Logandeng, di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul pada sore hari.
Pawai mengangkat nilai-nilai dari upacara adat Gumbregan, menampilkan simbol-simbol agraris yang mencerminkan hubungan antara manusia, hewan, dan alam. Pawai diikuti oleh lima sapi dan tiga puluh satu kambing dari empat kabupaten dan satu kota di DIY. Semua hewan dihias dilengkapi kupat gantung, diiringi peternak, keluarga mereka, serta komunitas lokal.
Beberapa bregada yang terlibat dalam pawai diantaranya Bregada Sungu Sumbermulyo, Suko Rahmadi x Pasukan Ubo Rampe, Sanggar Move Art Dance, pasukan panji desa dari Kompetisi Panji Desa, kontingen Dinas Kebudayaan dari wilayah se-DIY, dan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesisir Barat, Lampung.

“Tradisi gumbregan merupakan bentuk syukur masyarakat agraris, khususnya para peternak, kepada Sang Pencipta atas kesehatan dan keselamatan ternak mereka,” kata Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. usai pembukaan.
Dalam prosesi ini, para tamu undangan memberi makan sapi dan menuangkan air ke dalam kendi sebagai simbol pembukaan FKY 2025.
Usai ritual, para peserta pawai dan penampil mempersembahkan Ritus Gerak bertajuk “Swasti Wijang”. Pertunjukan ini merupakan doa dan refleksi hubungan manusia, hewan ternak, dan alam semesta dalam bentuk artistik.
Tema FKY 2025: “Adoh Ratu, Cedhak Watu”
Tahun ini, FKY 2025 mengangkat tema “Adoh Ratu, Cedhak Watu”. Mewakili Gubernur DIY, Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T., mengungkap, “Artinya secara harfiah adalah ‘jauh dari raja atau pemimpin, dekat dengan batu”.
“Tema ini mencerminkan etos masyarakat Gunungkidul yang hidup jauh dari pusat kekuasaan, namun memiliki daya lenting dan kemandirian tinggi,” jelasnya.
Lebih jauh disampaikan, tema ini merupakan cermin dari realitas masyarakat. Jarak fisik memberi ruang untuk mengolah daya, membangun kemandirian, dan menciptakan kebudayaan yang berakar kuat, namun tetap lentur menghadapi zaman.
Ia juga menambahkan bahwa kebudayaan menjadi penghubung antara rakyat dan penguasa, antara pusat dan pinggiran. Di sanalah kebudayaan bekerja dengan cara yang lembut tapi pasti.

Senada dengan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanta, S.IP., M.Si., menyatakan bahwa kebudayaan bukanlah sesuatu yang usang atau hanya tinggal di museum.
“Kebudayaan adalah ruh kehidupan. Harus kita hidupkan, adaptasikan, dan jadikan kekuatan untuk membangun masa depan,” tegasnya.
Menurutnya, FKY adalah ruang yang menjaga agar nilai-nilai luhur tetap hidup dan terus berkembang. Kebudayaan juga menjadi sumber inspirasi, kreativitas, serta ketahanan bangsa.
Rangkaian Program FKY 2025
FKY 2025 berlangsung dari tanggal 11 hingga 18 Oktober 2025 mendatang. Tahun ini Gunungkidul sebagai tuan rumah. Tema besar yang diangkat adalah “adat istiadat”. Tema ini menjadi ruh utama festival, menggambarkan kekayaan tradisi Gunungkidul yang tumbuh secara organik dan diwariskan lintas generasi.
Selama festival berlangsung, berbagai program menarik hadir dan tersebar di Lapangan Desa Logandeng serta beberapa lokasi lain di Gunungkidul.
Beberapa program yang dapat dinikmati pengunjung antara lain:
-
Pameran Gelaran Olah Rupa (dibuka sejak Jumat, 10 Oktober)
-
FKY Bugar
-
Panggung FKY (dengan penampilan Campursari SRGK dan Dhimas Tedjo pada pembukaan)
-
Pasaraya Adat Ruwang Berdaya
-
Pawon Hajat Khasiat
-
FKY Rembug
-
Kompetisi Panji Desa, Rajakaya, dan Jurnalisme Warga
Semua program FKY 2025 terbuka untuk umum dan gratis.







