SEMANU, kabarhandayani,– Sebuah keunikan dalam kirab budaya Rasulan Padukuhan Jelok dan Jonge yang diselenggarakan siang tadi, Senin (18/8/14). Terlihat seekor lembu Jawa ditarik seorang pria yang berpakaian tradisional Jawa.
Lembu besar tersebut bukanlah lembu sungguhan, melainkan gunungan yang berwujud lembu yang dibuat oleh warga RT 04 Padukuhan Jelok. Kirab dari RT 04 terlihat berbeda dengan RT lainnya, karena RT lain lebih memilih membuat gunungan yang berwujud burung, rumah, atau hasil panen.
“Gunungan ini dibuat selama 5 hari. Tadinya kami bingung ingin menampilkan apa, namun setelah saling berembug kita mendapatkan satu ikon, yaitu sapi,” kata Anton (37), warga Jelok Semanu.
Yang lebih menarik perhatian dari gunungan ini adalah adanya plakat yang bertuliskan Lestarikan Lembu Jawa. Dalam pengamatan KH, saat rombongan ini kirab membawa gunungan, mereka juga melakukan orasi.
Ketua RT 04 Padukuhan Jelok, Tumiran membenarkan, bahwa warganya membuat gunungan sapi tersebut. Ia menjelaskan, gunungan sapi tersebut sebagai pengingat agar para penonton termotivasi untuk melestarikan lembu Jawa. ” Keberadaan lembu Jawa yang hampir punah membuat kami terinspirasi untuk membuat gunungan ini,” tegasnya
Tumiran berharap agar pemerintah mampu mengontrol sapi impor, seperti sapi simetal. Tujuannya agar keberadaan sapi Jawa tetap lestari dan harganya pun dapat bersaing. “Saat ini harga maupun populasi sapi Jawa kalah dengan jenis sapi simetal ataupun sapi brahman. Karena itu mohon pemerintah melakukan kebijaksanaan untuk ternak sapi Jawa ini,” harapnya. (Atmaja/Jjw).