SAPTOSARI, (KH) — Sebagai upaya penanggulangan wabah penyakit Demam Berdarah (DB), Puskesmas Saptosari mengadakan sosialisasi sekaligus koordinasi di Desa Krambil Sawit, Rabu, 16/10/2014. Pelaksanaan kegiatan diadakan di ruang pertemuan balai desa setempat.
Desa Krambil sawit menjadi salah satu sasaran diadakannya kegiatan tersebut, karena telah terjadi satu kasus penderita DB. Oleh karena itu juga, tim Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas bersama pengurus desa siaga, perangkat desa, kepala dukuh, serta tokoh masyarakat mengadakan koordinasi.
“Kewaspadaan harus ditingkatkan pada Bulan November-Desember mendatang. Mengingat bulan tersebut diperkirakan menjadi awal musim penghujan, biasanya populasi nyamuk juga meningkat,” kata Sugimin. SKM. MM Kepala UPT Puskesmas Saptosari saat memberikan pengarahan.
Ia menambahkan, secara estafet kegiatan tersebut akan dilaksanakan di beberapa tempat di Saptosari dengan prioritas terhadap desa yang berpotensi adanya wabah DB. Upaya penanggulangan seperti 3M (Menguras, Menutup, serta Mengubur) menjadi upaya yang tidak boleh diremehkan, agar wabah penyakit tidak meluas.
Secara detail dijelaskan oleh petugas yang tergabung dalam tim Promkes mengenai ciri-ciri nyamuk, Tidak bersuara nging saat terbang, adanya bintik putih di sekujur tubuh, serta jika hinggap badannya nungging, itulah nyamuk Aedes aegypti penyebar penyakit. “Selain itu nyamuk lebih menyukai air yang jernih dan bersih untuk bertelur,” ungkapnya.
Wagiya A Ma Kepala Desa Krambil Sawit menyambut baik segala bentuk program kegiatan tentang kesehatan yang ditujukan di wilayahnya. Dirinya secara bersamaan langsung menginstruksikan kepada seluruh Kepala Padukuhan yang hadir untuk segera menentukan jadwal kegiatan kebersihan secara serentak di seluruh desa.
“Setelah ini pengurus Desa Siaga yang meliputi 9 dukuh dan Ibu PKK serta tokoh warga, kita harap menyampaikan kepada masyarakat terkait penanggulangan dan pencegahan DB. Ini penting,” harapnya. (Kandar/Tty)
Puskesmas Saptosari Sosialisasikan Penanggunglangan DB
