PLAYEN, (KH),– Tikus merupakan salah satu hama pada tanaman padi. Serangan hama tikus pada padi bisa mengurangi hasil dari 20% sampai puso. Tergantung tingkat serangan dan jumlah populasi tikus yang ada. Tikus juga bersifat polifag atau pemakan segalanya, sehingga jika tidak ada padi tikus juga akan menyerang jagung, kacang tanah dan lainnya. Sehingga hama ini sangat penting untuk dikendalikan.
Tikus (Rattus argentiventer) mempunyai siklus hidup menjadi dewasa pada umur 4 bulan, dan seekor tikus bisa beranak 6 sampai 8 ekor. Sehingga dalam setahun satu pasang tikus dapat berkembang menjadi 72 ekor. Oleh karena itu tanpa pengendalian akan merugikan sistem budidaya pertanian dengan perkembangan populasi yang cepat dan kemampuan daya jelajahnya.
Pada Senin, (1/12/2020) Poktan Ngudi Lestari, Jatisari, Playen bersama anggota dan pengamat hama Sujaka, STP., melakukan gerakan pengendalian (gerdal) tikus di persawahan mereka.
“Padi di Jatisari sekitar umur 35 hari, saat ini memang belum terjadi kerusakan pada padi, namun pada saat urit/pembibitan telah ada kerusakan oleh tikus, sehingga kami berinisiatif mengendalikan populasi tikus agar tidak merugikan pertanaman padi selanjutnya. Untuk hal ini kami minta bantuan pestisida jenis emposan tikus ke Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul dengan rekomendasi dari POPT Pak Sujaka,” jelas Agus, Kepala Dusun Jatisari sekaligus perwakilan Poktan Ngudi Lestari.
Menurut POPT, Sujaka, pengendalian saat ini masih tepat karena tanaman padi masih kecil sehingga gerakan pengendalian tikus masih mudah dilakukan dengan melakukan emposan beracun di lubang lubang tikus di pematang padi. Pengendalian dilaksanakan pada lahan seluas 5 Ha dengan bantuan emposan beracun dari Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul sebanyak 3 box.
Terpisah Kasie Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Ari Widyastuti, SP., menjelaskan pada minggu minggu ini telah ada sekitar 4 poktan di Gunungkidul yang telah mengajukan bantuan pestisida untuk pengendalian tikus dan hama uret yaitu ; (1) poktan Ngudi Lestari Jatisari Playen sebanyak 3 Box (15 Kg) racun tikus emposan, (2) poktan Sedyo Makmur, Widoro, Kanigoro Saptosari sebanyak 5 Box (25 Kg) racun tikus jenis umpan, (3) poktan Sedyomulyo, Sawah, Kanigoro, Saptosari sejumlah 4 Box (20 Kg) racun tikus jenis umpan. Sedang Poktan Ngudi Rejeki Balong Girisubo bantuan pestisida untuk pengendalian uret berupa Furadan 2 box (20 Kg).
Diungkapkan, untuk pengendalian tikus masih bersifat preventif atau pencegahan karena kerusakan tanaman belum ada. Namun demikian sudah ada populasi tikus. Sedang untuk hama uret serangan masih ringan dan spot-spot namun untuk pencegahan digunakan pengendalian pestisida sistemik untuk pertanaman di sekitar daerah serangan. [Kandar]