Pokja Kepala Sekolah Kejuruan: Sekolah Tak Pernah Menahan Ijazah Siswa

oleh -5250 Dilihat
oleh
Rapat Kerja Pokja Sekolah Kejuruan Gunungkidul di SMK 1 Girisubo. KH/Rado.
Rapat Kerja Pokja Sekolah Kejuruan Gunungkidul di SMK 1 Girisubo. KH/Rado.
Rapat Kerja Pokja Sekolah Kejuruan Gunungkidul di SMK 1 Girisubo. KH/Rado.

GIRISUBO, (KH), — Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan Gunungkidul menegaskan, bahwa pihak sekolah tidak pernah menaham ijazah siswa. Hal tersebut terungkap sebagai salah satu butir pernyataan dalam pertemuan K3SK Gunungkidul di SMK 1 Girisubo, Rabu, (12/8/2015).

Rapat kerja K3SK Gunungkidul tersebut diikuti sekiat 40-an peserta perwakilan dari sekolah-sekolah kejuruan di Gunungkidul. Dari Disdikpora turut hadir Kepala Dinas Drs Sudodo MM. Diluar beberapa isu aktual, agenda pokok lainnya adalah program kerja Pokja K3SK tahun ajaran 2015/2016.

Dalam sambutanya, Kepala Disdikpora Sudodo menyampaikan, sekolah kejuruan bisa berkembang dengan baik dan mampu mencetak siswa yang siap kerja. Ia juga menambahkan, gerakan Pramuka yang diselenggarakan di sekolah kejuruan bisa membentuk karakter siswa dan bisa menjadi bengkel bagi siswa yang nakal dengan kegiatan kegiatan positif. SMK diharapkan bisa memfasilitasi anak sekolah untuk mengembangkan potensi siswa.

Sementara itu, dalam pembahasan internal Pokja Sekolah Kejuruan, bahwa fokus program kerja sekolah kejuruan saat ini adalah bagaimana cara meningkatkan nilai Ujian Nasioal dan kajian terhadap jurusan atau program studi yang bisa dikembangkan lebih lanjut di Gunungkidul. Selaku tuan rumah, Kepala SMK 1 Girisubo Drs Ris Riyadi MAcc menyampaikan harapannya agar orang tua siswa juga dapat mendukung anaknya untuk bersekolah.

“Kami berharap sekolah juga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam prestasinya di Ujian Nasional,” kata Ris Riyadi.

Dalam pertemuan tersebut, K3SK juga menyampaikan penjelasan kepada Kepala Disdikpora, bahwa pihak sekolah tidak pernah menahan ijasah siswa yang sudah lulus karena ijasah merupakan hak siswa. K3SK jugaberharap kepada media untuk lebih mendalami kenapa ada kejadian ijasah bisa tidak diambil oleh siswa yang telah lulus. (Rado).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar