PATUK, Kabarhandayani.– Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jurug Taman Sari Padukuhan Wonosari Desa Semoyo Kecamatan Patuk bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul dan Camat Patuk meresmikan monumen Desa Wisata Jurug Taman Sari pada Selasa (3/6/2014).
Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh perangkat desa, pengelola dan tokoh masyarkat tersebut dilakukan penyerahan Surat Keputusan (SK) tentang diresmikannya desa wisata sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul kepada Kepala Desa Semoyo dan penandatanganan piagam peresmian situs oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul dan diakhiri dengan pemotongan pita di depan monumen tersebut.
Sutarji selaku ketua Pokdarwis menjelaskan, desa wisata yang menjadikan air terjun Lengkongsari sebagai salah satu ikonnya ini berdiri sejak Desember 2013 dan sejak itu pula total pendapatan yang dalam bentuk uang ataupun program dalam beragam kegiatan sudah mencapai sekitar 100 juta serta sejak diresmikan oleh Bupati Gunungkidul pada 30 Maret 2014, jumlah pengunjungnya pun mengalami peningkatan setiap bulannya.
Dalam sambutannya Drs. Sujarwo M.Si selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul membacakan SK tersebut, kelompok berkewajiban meneruskan kegiatan ini, melengkapi sarana pendukung yang diperlukan dan menyediakan SDM yang mumpuni dalam pengelolaan manajemen dan pemanduan, mengikuti pelatihan dan peningkatan kapasitas pengelola dan melakukan promosi dan pemasaran.
“Dinamika desa wisata ini sudah berkembang dan diharapakan dampak dari perkembangan ini adalah kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
R. Haryo Ambar selaku Camat Patuk mengapresiasi penuh atas semangat para warga masyarakat Padukuhan Wonosari yang memberdayakan potensi yang dimiliki. “Semoga terus berjalan dengan lancar dengan adanya semangat dari para warga, terlebih dengan sudah mempunyai badan hukum yang kuat menjadikan Patuk menjadi lebih maju, sejahtera dan bermanfaat,” ujarnya. (Mutiya/Hfs)
