WONOSARI,(KH) — Ribuan perangkat desa di Kabupaten Gunungkidul mendambakan jaminan kesehatan. Paguyuban dukuh yang tergabung dalam Janaloka terus mendesak pemerintah untuk memasukan seluruh keluarganya ke dalam program jaminan kesehatan.
“Sebagai ujung tombak pemerintah, kami butuh perhatian dalam hal kesehatan. Tugas kami di sini tidak kalah berat dengan Pegawai Negri Sipil (PNS),” kata Ketua Janaloka, Anjar Guntoro, Minggu (15/2/2015).
Dia mengatakan, meski pekerjaan perangkat desa tidak jauh berbeda dengan PNS, namun dalam masalah jaminan kesehatan perangkat desa masih kurang mndapat perhatian. Mereka masih kesulitan, jika ada anggota keluarga yang sakit.
“Kalau ada yang sakit, ya iseh golek utangan,” tegas Anjar Guntoro.
Dikatakan, dari 18 kecamatan di Gunungkidul tercatat ada 1431 perangkat desa yang seluruhnya belum dimasukkan dalam program jaminan kesehatan oleh pemerintah daerah. “Nasib kita masih mirip dengan tenaga harian lepas,” ucapnya.
Janaloka, menurut Anjar, pernah menyampaikan masalah tersebut kepada pemerintah maupun DPRD, hanya saja belum pernah mendapat respon yang positif. Keterbatasan anggaran merupakan alasan utama yang selalu disampaikan pemerintah. “Jawahannya selalu sama, yakni keterbatasan anggaran,” bebernya.
Terpisah Wakil Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul, Suhardono mengaku, keluhan tersebut akan disampaikan kepada pemerintah hingga mendapatkan tanggapan. “Kita akan mencoba perjuangkan, segera akan kita sampaikan kepada eksekutif,” katanya. (Juju/Tty)