Penggunaan Bahasa Indonesia Di Yogyakarta Masih Rendah

oleh -1074 Dilihat
oleh
Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia di Bangsal Sewoko Projo Wonosari. KH/ Wibowo.
Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia di Bangsal Sewoko Projo Wonosari. KH/ Wibowo.

WONOSARI, (KH),– Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi nasional ternayata belum diaplikasikan dengan baik. Peggunaannya baik secara menyeluruh atau sepertihalnya ditingkat DIY dinilai masih rendah. Hal tersebut terungkap saat penyuluhan Bahasa Indonesia pada media massa (radio) di Kabupaten Gunungkidul, Kamis, (2/11/2017).

Kepala Balai Bahasa DIY, Pardi Suratno mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan melalui Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar penyuluhan bahasa bertujuan agar bahasa Indonesia benar-benar menjadi Bahasa Persatuan dapat tercapai.

“Penggunaan bahasa indonesia pada ruang publik di Daerah Istimewa Yogyakarta masih perlu ditingkatkan sehingga penggunaan bahasa indonesia dapat menyeluruh,” ujarnya diseusai memberikan materi penyuluhan di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari.

Berdasarkan pantauan dari Balai Bahasa DIY, penggunaan bahasa indonesia pada lembaga publik belum sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Dicontohkan biasanya nampak pada papan informasi atau spanduk.

“Bahkan salah satu perpustakaan di Yogyakarta justru menjadikan bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam memberikan informasi,” terangnya heran.

Mengetahui hal tersebut, dengan segera Balai Bahasa DIY mengirimkan surat kepada pengelola perpustakaan untuk meminta menerapkan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional yang wajib digunakan di Indonesia.

Kami juga telah melakukan penyuluhan agar bahasa Indonesia kembali diutamakan dalam komunikasi diberbagai kesempatan,” tandas Pardi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawam Wahyudi menganggap perlu adanya upaya bersama untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

“Beberapa tahun lalu penggunaan bahasa indonesia di Gunungkidul masih belum sesuai kaidah, namun saat ini sudah ada peningkatan penggunaan bahasa Indonesia baik dalam media iklan maupun pelayanan diruang publik,” klaim Immawan. (Wibowo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar